Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNNEWS.COM, SRAGEN - Korban ambruknya aula SMK 1 Miri sebagian besar mengalami luka di bagian kepala dan patah tulang.
Kasubag Humas Polres Sragen, AKP Agus Jumadi mengatakan, tidak ada korban jiwa dari kejadian itu.
"Rata-rata korban mengalami luka di kepala dan patah tulang," jelas AKP Agus, Rabu (20/11/2019), kepada TribunSolo.com.
Data sementara korban yang dirujuk ke RSUD Sragen 5 orang, RS Taksi Gemolong 4 orang, RS Karima solo 3 orang, Rs assalam gemolong 7 orang.
Seperti diberitakan, angin puting beliung menghantam SMK 1 Miri Sragen hingga aula sekolah tersebut rubuh, Rabu (20/11/2019) pukul 14.30 WIB.
Baca: Daftar Korban Siswa dalam Tragedi Sekolah Ambruk di Sragen, Baru Mau Keluar Gedung Sudah Ambruk
Kasubag Humas Polres Sragen AKP Agus Jumadi mengatakan, aula yang ambruk tersebut lantaran terkena puting beliung.
Bangunan yang ambuk berupa aula berbentuk linmas tanpa dinding beton ukuran 12 X 24 m terbuat dari kayu.
Berikut kronologi lengkapnya yang dirangkum TribunSolo.com:
Peristiwa terjadi pada Rabu siang sekitar pukul 14.30 WIB.
Kala itu siswa kelas 11 dan kelas 12 sedang melaksanakan praktik pengelasan di lapangan tenis yang berlokasi di belakang aula SMK 1 Miri Sragen.
Baca: Diperkosa & Dipukul Ayah Tiri Sampai Patah Tulang, Bocah 14 Tahun Malah Diusir Ibu Kandung
"Tidak lama ada angin kencang disertai hujan, anak-anak kemudian berteduh di aula," Kata AKP Agus, Rabu (20/11/2019).
Dijelaskannya, saat itu guru sudah melihat aula sudah mulai goyang dan siswa yang berteduh diminta meninggalkan aula.
Namun, sebelum para siswa yang berteduh meninggalkan ruangan, aula tersebut sudah roboh menimpa mereka.