News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sehari Mundur dari Golkar, Politisi Senior di Bali Ini Loncat ke Kandang Banteng, Ini Alasannya

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan politikus senior Golkar, Ida Bagus Pada Kusuma (kiri) menerima KTA PDIP Wakil Sekretaris Bidang Internal PDIP Badung, Nyoman Satria di Sekretariat PDIP Badung, Selasa (3/12/2019). Sehari mundur dari Golkar, Gus Pada langsung masuk kandang banteng.

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Selang sehari usai mengundurkan diri dari Golkar, manuver politik dilakukan Ida Bagus Pada Kusuma.

Mantan anggota DPRD Bali dua periode itu, loncat ke kandang banteng PDIP Badung.

Gus Pada mendatangi Sekretariat PDIP Badung, Selasa (3/12/2019) diantar kader PDIP se-Kecamatan Abiansemal.

Gus Pada datang untuk mendaftar sebagai kader PDIP Badung.

Kedatangan Gus Pada diterima pengurus teras PDIP Badung, di antaranya Wakil Sekretaris Bidang Internal PDIP Badung, Nyoman Satria dan Ketua PAC PDIP Abiansemal, Made Ponda Wirawan.

Seusai mendaftar, politikus asal Griya Pada, Desa Mambal, Abiansemal ini menyebutkan, dirinya sekarang resmi berlabuh di PDIP.

Ia terharu disambut secara hangat oleh para kader PDIP.

 

“Saya diterima dengan baik. Bagus sekali. Teman-teman di PDIP welcome. Bagaimana ya? Tersanjung, terharu juga,” kata Gus Pada.

Ia menjelaskan alasan bergabung ke PDIP karena memiliki kecocokan visi dan misi.

“Seperti yang sudah saya jelaskan. Ini soal idealisme saya sebagai politisi. Saya merasa ada kecocokan dengan perjuangan yang sedang dilakukan PDIP saat ini. Itu yang bikin saya tertarik. Seperti magnet,” sebutnya.

Dia menangkis pernyataan Plt Ketua Golkar Bali, Gde Sumarjaya Linggih alias Demer yang menyebut dirinya mundur dari Golkar akibat gagal di Pileg 2019.

Menurutnya, ia murni mundur dan bergabung ke PDIP karena merasa memiliki kesamaan nilai perjuangan dengan PDIP.

“Bukan soal konflik yang lagi terjadi. Bukan itu yang jadi alasan saya. Ini murni panggilan hati. Murni karena saya merasa ada kecocokan dengan gebrakan-gebrakan yang dilakukan PDIP. Yang sejak dulu sudah saya lakukan,” ucapnya.

Dia menegaskan, dirinya keluar dari Golkar bukan karena ada persoalan di internal.

Baik dengan pengurus atau antar-pribadi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini