News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cerita Nupis Cs Terkurung 18 Jam di Pondok Usai Disatroni Harimau Sebelum Akhirnya Dievakuasi Polisi

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kronologis 6 Warga Pagaralam Disatroni Harimau dan 18 Jam Terkurung, Dievakuasi Polisi Bersenjata

"Pagi tadi ada laporan dari warga, bahwa ada 6 orang di daerah Desa Meringang yang tertahan di Pondok, karena di sekitaran pondok ada harimau, mereka dari jam 4 sore kemarin tidak bisa pulang," kata Kapolsek Dempo Selatan Pagaralam.

"Maka itu kami bersama BKSDA berangkat ke lokasi dan melakukan evakuasi korban, memang benar ada 6 orang satu pondok dan dalam keadaan selamat, mereka memang tidak bisa ke luar karena khawatir setelah melihat ada harimau di sana," ujar Kapolsek Dempo Selatan, Iptu Zaldi.

Tak Ditemukan Jejak 7 Harimau di Desa Meringang

Pihak BKSDA bersama anggota Polsek Dempo Selatan melakukan penelusuran jejak, namun tidak ditemukan jejak-jejak harimau seperti yang dilaporkan warga.

"Kami sudah mengecek ke lokasi dan memeriksa kawasan tersebut. Namun kami tidak mendapati adanya jejak harimau, yang kami dapati banyak jejak kerbau di kawasan tersebut," ujar Wahid, petugas dari BKSDA, Sabtu (7/12/2019).

Disisi lain pihak BKSDA menjelaskan tidak menemukan sama sekali jejak harimau padahal sebelumnya petani melaporkan adanya kelompok harimau yang berkeliaran.

Baca: Hilang Sejak 15 Oktober, Dua Jenazah Diduga Pendaki Gunung Dempo Ditemukan di Jurang Sedalam 300 M

Baca: BREAKING NEWS: Satu dari Dua Jenazah Dievakuasi dari Gunung Dempo, Keluarga Pastikan Jasad Jumadi

Dijelaskan Wahid, berdasarkan sifat harimau yang diketahui pihak BKSDA, sangat jarang sekali harimau berkeliaran secara berkelompok.

"Harimau itu hewan soliter (menyendiri) yang sangat jarang berkelompok apalagi harimau dewasa. Jadi jika ada petani yang melihat harimau lebih dari satu kami sangat meragukan hal itu," jelasnya.

Namun pihaknya tetap menampung informasi dari warga tersebut sembari melakukan penyisiran.

Pihak BKSDA meminta agar warga segera menghubungi pihaknya dari pada menyebar berita ke medsos, hal itu hanya akan merugikan diri sendiri dan membuat resah.

Sebab jika ada laporan maka mereka siaga 24 jam dan secepatnya bertindak.

"Kami mendapati sejumlah informasi bahwa adanya penemuan jejak harimau di beberapa lokasi. Namun dari info yang kita dapat ada yang tidak benar atau hanya hoaks saja," ujar Wahid, petugas BKSDA Sumsel setelah evakuasi petani di eks transat Desa Meringang, Sabtu (7/12).

Ia mencontohkan, laporan warga yang melihat jejak harimau di Desa Pagardin Kota Pagaralam dan Desa Tanjung Agung Kecamatan Tanjung Sakti ternyata setelah diteliti bohong belaka.

"Saat mendapat laporan kami bersama tim langsung ke lokasi untuk melihat langsung jejak harimau yang dikatakan warga tersebut. Namun berdasarkan hasil pantauan dan pengamatan tim, jejak tersebut palsu dan diduga sengaja dibuat oknum tidak bertanggung jawab untuk menambah keresahan warga," tambah Wahid.

Foto Ilustrasi : Jejak kaki Harimau kini muncul di Desa Rimba Candi, Kelurahan Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagaralam akhir pekan tadi (Istimewa)
Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini