Saat bertemu, lanjut Syamsuddin, Ridho dan Husna pun berbincang di teras rumah yang diketahui milik ketua KPU Pangkep Burhanuddin tersebut.
"Setelah berbincang-bincang di teras. Korbannya (Husna) masuk ke dalam kamar dan memanggil si pelaku ini (Ridho)," kata Syamsuddin.
Di dalam kamar, kata Syamsuddin menceritakan pengakuan Ridho, keduanya (Ridho dan Husna) terlibat adu mulut.
"Sesampainya di dalam kamar, terjadi seperti cekcok sekitar lima menit antara korban (Husna) dengan pelaku (Ridho). Kemudian, terjadilah pelaku melakukan perbuatan (pembunuhan) kepada si korban," tuturnya.
Baca: Kronologi & Motif Pembunuhan Mahasiswi UINAM Makassar, Korban Sempat Minta Tanggung Jawab Pacar
Baca: Usai Bekap Kekasih Dengan Bantal, Ridho Makin Kalap Ambil Pisau Berkarat dan Menusuknya
Cara yang dilakukan Ridho menghabisi nyawa Husna dengan menggunakan bantal dan pisau dapur.
"Awalnya pelaku (Ridho) menyekap wajah korban (Husna) dengan menggunakan bantal. Setelah menyekap kurang lebih 15 menit, dia (Ridho) melepas dan melihat jari tangannya korban bergerak masih hidup, pelaku pun masuk ke dapur dan mengambil pisau," kata Syamsuddin.
Pisau di tangan, Ridho pun kembali ke dalam kamar. Ia pun nekat melakukan aksi sadis dengan menggorok leher Husna.
"Caranya itu, satu tangan memegang bantal, satu tangan memegang pisau lalu mengiris leher korban," ungkapnya.
Lalu apa yang membuat Ridho dan Husan terlibat cekcok?
Syamsuddin enggan menjelaskan lebih jauh dengan alasan masih dalam penyelidikan.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Yudhiawan Yubisono, memastikan, motif pembunuhan Husna oleh pacarnya lantaran persoalan janin yang dikandung.
Baca: UIN Alauddin Makassar Pastikan akan Pecat Ridhoyatul Khaer yang Bunuh Pacarnya, Asmaul Husna
Baca: Kronologi Pembunuhan Mahasiswi UIN Alauddin Makassar, Pelaku Pacar Sendiri, Ini Kesaksian Sepupu
Bukan soal anak yang dikandung, terungkap Ridho murka dan marah besar lalu memutuskan membekap dan menggorok leher setelah dimintai pertanggungjawaban atas kehamilan kekasih.
Bukannya diskusi, permintaan Husna dijawab dengan pembunuhan.
"Kasus pembunuhan mahasiswi UIN Alauddin yaitu karena dia (Asmaul Husna) hamil empat bulan," kata Yudhiawan Yubioaso saat hadiri Tani On Stage di kawasan Monumen Mandala.