Tanpa persiapan dan bantuan medis, sang putra lahir dengan selamat di atas puncak gunung.
Hanya berbalut kain jendela, keluarga ini tinggal selama 3 hari 3 malam diatas gunung tanpa makanan yang cukup dan tempat berteduh seadanya bersama bayi mungil mereka.
Kini bayi mungil yang lahir saat tsunami di puncak Gunung Alue Kleng tersebut sudah beranjak remaja.
Fakta Tsunami Aceh 26 Desember 2004
Mengutip laman Kompas.com, jumlah korban dalam tragedi tsunami Aceh mencapai 167.000 orang, baik itu yang meninggal dunia maupun hilang.
Sementara, tak kurang dari 500.000 orang kehilangan tempat tinggal dalam bencana besar tersebut.
Tsunami di Aceh diakibatkan karena gempa dangkal di laut bermagnitudo 9,3, yang jaraknya sekitar 149 kilometer dari Meulaboh.
Secara keseluruhan ada 14 negara yang terkena dampak tsunami dengan jumlah korban mencapai 230.000 jiwa.
Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono pun menetapkan tiga hari masa berkabung pasca kejadian pada 26 Desember 2004 silam.
Tsunami Aceh terjadi akibat interaksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia.
Interaksi ini menimbulkan gempa bermagnitudo 9,3 di dasar laut pada kedalaman 10 kilometer.
Besarnya magnitudo tersebut menjadikan gempa ini sekaligus sebagai bencana paling mematikan di abad modern.
Tak sampai di sana. Sebelum gempa terjadi, juga diikuti gempa sebelumnya dengan durasi antara 8-10 menit, yang sekaligus menorehkan sejarah tersendiri.
Setelah rentetan gempa panjang, permukaan air laut sempat surut.