Berkaca, dari peristiwa sejak awal menikah sampai hilang.
Anik berkeyakinan, Edi yang meninggal dunia 50 hari lalu sebagai pelaku bunuh diri adalah orang yang paling bertanggung jawab.
“Menurut saya Edi. Saya yakin juga ada yang ngrewangi (membantu),” ujarnya.
Untuk saat ini, lanjut Anik, dirinya hanya bisa berharap kasus ini dibuka oleh polisi.
Siapa pun yang bertanggung jawab kematian putrinya harus dihukum.
Jika benar dibunuh oleh menantunya, Anik merasa apa yang dilakukan Edi bukan manusia lagi.
“Kenapa dulu tidak dikembalikan ke saya saja,” ucapnya.
Dihubungi terpisah, Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Riko Sanjaya mengaku masih mendalami kemungkinan dugaan pembunuhan terhadap Seli.
“Dugaan ada indikasi pembunuhan,” katanya saat dihubungi melalui pesan singkat.
Pihak kepolisian masih mendalami keterangan saksi.
“Ada indikasi penyebabnya terjadinya itu karena pembunuhan. Karena kalau dilihat keberadaan kerangka itu ada di dalam septic tank, bukan di tempat umum atau (kondisi) terjatuh atau bagaimana,” katanya.
Beberapa indikasi yang mengarah ke pembunuhan, di antaranya, Edi saat bunuh diri pun meninggalkan surat wasiat akan menyusul istrinya.
Apalagi kerangka ada dalam septic tank.
Hingga saat ini, polisi sudah memeriksa lima orang saksi, di antaranya orang tua Edi, orang tua Seli, hingga dokter forensik.