News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tepat di Tahun Baru 2020, Rafflesia Terbesar di Dunia akan Mekar, Ini Fakta-fakta Menariknya

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bunga Rafflesia arnoldii mekar di Hutan Lindung Bukit Daun Register 5, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, Minggu (9/3/2014). Tidak seperti umumnya raflesia dengan lima kelopak, raflesia ini berkelopak enam. Diperlukan komitmen kuat banyak pihak untuk menjaga habitat asli bunga terbesar di dunia ini.

Persebaran Rafflesia

Peta persebaran rafflesia  (Buku Rafflesia Pesona Bunga Terbesar di Dunia halaman 34)

Marga Rafflesia terdiri dari 25 jenis langka dan terancam kepunahan.

Penyebaran Rafflesia  mulai dari perbatasan Burma dan Thailand, Semenajung Malaysia, Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Filipina.

Dari ke-25 jenis, 12 jenis diantaranya dapat dijumpai di Indonesia.

Di Pulau Sumatera sendiri dijumpai 10 jenis.

Jenis tersebut adalah R. arnoldii, R. atjehensis, R. rochussenii, R. micropylora, R. hasseltii, R. gadutensis , R. tuan-mudae, R. patma, jenis baru R. bengkuluensis, dan R. lawangensis.

Cagar Alam Batang Palupuh di Kabupaten Agam - Sumatera Barat sejak lama dikenal sebagai habitat R. arnoldii.

Tetapi dari penampakan luar bunga mekar dan hasil perbandingan dengan spesimen R. arnoldii dari Bengkulu, bunga Rafflesia dari CA Batang Palupuh kemungkinan besar bukan R. arnoldii, tetapi R. tuan-mudae.

Di Jawa terdapat tiga jenis yaitu R. rochussenii yang dijumpai di sekitas Taman Nasional Gede Pangrango, R. patma yang terdapat di Cagar Alam Pangandaran dan Nusa Kambangan, serta R. zollingeriana yang dijumpai di Taman Nasional Meru Betiri.

(*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bunga Rafflesia Terbesar di Dunia Akan Mekar di Agam, Tepat 1 Januari 2020"

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Kompas.com/ Perdana Putra)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini