News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

6 Fakta Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Ada Batu Besar Tiba-tiba Muncul

Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

6 Fakta Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Batu Besar Tiba-tiba Muncul Pukul 3 Dini Hari

Pria yang dianggap sebagai penasihat Kerajaan Agung Sejagat itu menjelaskan, kelompok tersebut merupakan kekaisaran dunia yang muncul karena setelah berakhirnya perjanjian 500 tahun yang lalu.

Perjanjian tersebut, menurut Joyodiningrat, dilakukan oleh Dyah Ranawijaya sebagai penguasa imperium Majapahit dengan bangsa Portugis sebagai wakil orang Barat atau bekas koloni Kekaisaran Romawi di Malaka pada 1518.

Dalam akhir perjanjian itu, setelah berakhirnya dominasi kekuasaan Barat mengontrol dunia, yang didominasi Amerika Serikat setelah Perang Dunia II, kekuasaan tertinggi harus dikembalikan ke pemiliknya, yaitu Keraton Agung Sejagat sebagai penerus Medang Majapahit yang merupakan Dinasti Sanjaya dan Syailendra.

3. Aktivitas Keraton Agung Sejagat

Warga sekitar mengaku, awalnya tak mengetahui keberadaan kelompok Keraton Agung Sejagat.

Warga hanya tahu bahwa di dalam area rumah yang sekarang disebut sebagai keraton sering melakukan aktifitas budaya.

"Akan ada semacam museum, ada berbagai macam kesenian lainnya, sehingga masyarakat sekitar makmur karena ada wisatawan akan datang," ujar Sumarni (53) tetangga yang rumahnya dekat dengan area Keraton.

Dulunya hanya dikenal sebagai perkumpulan-perkumpulan biasa yang menamai dirinya sebagai Development Economic Commite (DEC).

"Itu adalah komunitas yang akan mencairkan dana pemerintah jaman dulu," jelas Sumarni.

Lebih lanjut, Sumarni menjelaskan, kegiatan mulai ramai dan mendatangkan berbagai orang dari luar adalah sekitar 14 Agustus 2019.

Orang-orang datang berdatangan menggunakan kain-kain tradisional seperti kerajaan.

Purworejo." width="320" height="180"/>

Orang-orang itu datang bukan dari Purworejo atau orang asli disitu, melainkan mereka datang dari luar seperti Bantul, Imogiri, dan lainnya.

Acara yang mereka selenggarakan menggunakan tatacara upacara ala manten jawa.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini