Sehingga mampu mengurai kemacetan maupun antrean panjang.
Pemerintah Kabupaten Jembrana tentunya mengapresiasi rencana ASDP terkait pembangunan dermaga eksekutif.
"Manfaatnya banyak, masyarakat ada pilihan. Tidak perlu mengantre lama saat menyeberang. Waktu tempuh juga dipercepat hanya 15 menit. Ini juga memudahkan akses orang dan barang, termasuk mengembangkan simpul ekonomi," bebernya.
Sebelumnya saat ini, baik di media sosial maupun di sejumlah media online nasional sedang ramai diberitakan bahwa Tol Trans Jawa bakal terkoneksi dengan Tol Gilimanuk-Tabanan di Bali.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit.
Dia mengatakan nantinya akan ada tol melingkari Pulau Bali.
Proyek dimulai dari Tol Gilimanuk-Tabanan yang akan terhubung dengan jaringan Tol Trans Jawa yakni Tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi).
"Kami masih fokus ke pekerjaan yang segera-segera dulu," kata Astawa saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (23/1/2020).
Ditanya apakah pihak Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sempat berkonsultasi dengan Dinas PUPR Provinsi Bali, Astawa belum menjawab secara tegas.
"Mungkin entahkah ke Pak Gubernur sempat dikoordinasikan. Artinya jangan dulu diberitakan sebab mungkin Pak Gubernur mau fokus di mana dulu sekarang begitu. Biar tidak ramai," katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Wacana Tol Trans Jawa Terhubung dengan Bali, Bupati Jembrana Tolak Jembatan Penghubung ke Gilimanuk, https://bali.tribunnews.com/2020/01/23/wacana-tol-trans-jawa-terhubung-dengan-bali-bupati-jembrana-tolak-jembatan-penghubung-ke-gilimanuk?page=3.