Mulai dari adanya karantina bagi wisatawan mancanegara (wisman) yang berasal dari negara tempat Virus Corona mewabah.
"Tidak hanya thermo scanner tetapi perlu dicek oleh tim medis juga. Khusus untuk wisman dari Tiongkok, kami berharap pemerintah lebih serius untuk menanganinya atau berikan pengawasan khusus dari kedatangan hingga kepulangan mereka supaya bila terjadi kasus, bisa segera tertangani dengan benar dan cepat," urainya.
Ia menambahkan, bahwa keberadaan YIA merupakan salah satu modal bagi pariwisata Yogyakarta untuk mencari market wisman baru.
Ia sangat berharap bahwa YIA menjadi pintu utama wisman untuk Yogya dan Jawa Tengah. Dengan demikian perlu kreativitas.
"Kami meminta agar pemerintah tetap siap siaga agar masyarakat Yogyakarta dan mereka yang berwisata di Yogyakarta merasa nyaman," ucapnya.
ASITA menyadari bahwa pasar Tiongkok merupakan salah satu pasar yang besar bagi Yogyakarta.
Keberadaan Virus Corona akan dianggapnya menjadi sebuah tantangan tersendiri
"Dengan adanya kasus Virus Corona ini, Yogyakarta harus mencari market baru sebagai market pengganti," tegasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Isu Merebaknya Virus Corona Tak Pengaruhi Kunjungan Wisman ke Candi Borobudur, https://jogja.tribunnews.com/2020/01/29/isu-merebaknya-virus-corona-tak-pengaruhi-kunjungan-wisman-ke-candi-borobudur?page=all.