Pada pukul 11.00 Wita diperoleh kabar bahwa ada yang menemukan nelayan gurita tersebut.
“Kami terima informasi bahwa ada penemuan, namun saat itu Informasinya masih simpang siur," ungkap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas, Gede Darmada.
Seusai mendapatkan informasi, personel dari Pos SAR Jembrana segera melakukan koordinasi dengan STC Gilimanuk dan Ketapang untuk memastikannya.
Dari hasil koordinasi diperoleh keterangan bahwa korban dibawa oleh KM Mitra Perdana.
Agen kapal menyebutkan kapal berangkat dari Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi sejak hari Senin 27 Januari 2020 lalu.
“Koordinasi kami sempat terkendala karena agen kapal sulit menghubungi KM Mitra Perdana, baru pada pukul 12.30 Wita, didapatkan kepastian nelayan yang diselamatkan oleh KM Mitra Perdana merupakan nelayan atas nama Muhdar," jelas Darmada.
Muhdar ditemukan dalam keadaan sehat di posisi koordinat 09˚ 39’ S -117˚16’ E kurang lebih 40 NM kearah selatan Lombok Timur pada hari Jumat 31 Januari 2020 kemarin sekira pukul 17.50 Wita.
Selanjutnya ia dipindahkan ke kapal kolekting yang akan menuju ke Banyuwangi.
Sementara itu KM Mitra Perdana melanjutkan pelayaran.
“Korban masih ikut kapal yang evakuasi, rencana dititipin ke kapal yang kolekting hasil ikan, dibawa ke Banyuwangi,” imbuhnya.
Rencana dua sampai tiga hari ke depan akan dititip ke kapal ikan KM Cakalang yang akan kembali ke Bali.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang nelayan asal Desa Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, hilang saat melaut.
Muhdar (55) pergi memancing gurita pada hari Rabu 29 Januari 2020 pagi sekitar pukul 08.00 Wita, namun tak kunjung kembali ke rumah. (TribunBali/Zaenal Nur Arifin )
Sebagian artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Dua Hari Terombang-ambing di Laut, Nelayan Gurita Hilang di Perairan Nusa Dua Ditemukan Selamat
(Tribunnews.com/Chrysnha)