“Semua produk yang kami jual di MUS Halal Market telah memenuhi uji lab BPOM untuk mendapatkan izin edar dengan kode ML. Dan tentunya mengikuti verifikasi halal standar MUI. MUS tidak memasarkan produk rokok, minuman beralkohol, obat kuat atau suplemen, termasuk alat kontrasepsi,” tandasnya.
Rencananya MUS Halal Convenience Store akan terus dikembangkan di seluruh wilayah Tanah Air, ditargetkan sekitar 200 toko halal.
Pertimbangannya, kata Tedy, karena MIS Group saat ini berafiliasi dengan beberapa koperasi di Indonesia, dengan jumlah anggota sekitar 1.400 dari kelompok menengah-atas yang sebagian berprofesi wirausahawan, sehingga potensi untuk menjadi mitra toko halal sangat besar.
Misalnya, bila ada anggota koperasi memiliki dua ruko, bisa bekerja sama dengan MUS untuk mendirikan toko halal di daerahnya.
“Toko halal akan memacu MIS Group untuk terus mengembangkan inovasi teknologi dengan tujuan mendukung laju perekonomian nasional," katanya.
Baca: Shin Tae-yong Buka Suara Terkait Durasi Kontrak yang Ditawarkan PSSI
Ke depan MUS akan melayani jasa antar melalui aplikasi digital untuk mempermudah konsumennya berbelanja secara online.
Untuk menunjang bisnis ini MUS pun telah memiliki gudang produk halal di kawasan Cakung, Jakarta Timur.
Tawarkan Bagi Hasil
CEO MUS Muhd Imanuddin Nur menjelaskan, bahwa MUS Halal Convenience Store dikelola oleh anak usaha MUS yaitu PT Multi Toko Halal Indonesia (MTHI).
“Rencana kami, MUS Halal Convenience Store akan dikembangkan dengan tiga tipe, yaitu tipe A dengan investasi sekitar Rp1 miliar (luas lantai di atas 600 m2), tipe B dengan investasi Rp750 juta (luas lantai sekitar 500 m2), dan tipe C dengan investasi Rp350 juta (luas lantai sekitar 160 m2). Semua tipe akan dilengkapi mushala dan kafe,” katanya.
Untuk mempercepat pengembangan, MUS Halal Convenience Store tidak akan menggunakan sistem franchise, tetapi lebih mengutamakan pola kemitraan, pola bagi hasil dari profit.
“Kalau tidak ada profit, tidak ada bagi hasil. Karena aturan main yang kami terapkan adalah no royalty fee (by omzet). Sedangkan konsep profit sharing yang diberlakukan adalah ‘musyarakah’. Dalam bisnis ini kami selalu mengedepankan ‘Go Halal, No Riba’,” tegas Imanuddin.
Baca: Rapor Timnas Indonesia U23 di SEA Games, Penampilan ke-16 di Semifinal dan H2H Lawan Myanmar
Imanuddin menambahkan, MUS hadir dengan tiga bisnis untuk produk, pertama adalah fast through untuk langsung membeli barang UMKM untuk dijual kembali dan ekspor.
Kedua, melakukan co-branding dengan membeli produk lalu menjual kembali dengan merek MUS. Ketiga adalah kerja sama operasi (KSO) dengan cara berbagi hasil.
“Kehadiran toko halal ini tentunya akan menguntungkan para pedagang dan pelaku usaha pasar tradisional di wilayah sekitar. Pasalnya, para pedagang dapat dengan mudah memperoleh produk dengan harga grosir bernama Pahala atau Paket Halal di MUS Halal Convenience Store,” kata Imanuddin.
Meski menyandang label halal, ragam produk yang tersedia di MUS Halal Convenience Store bukan hanya diperuntukkan bagi umat muslim, melainkan untuk semua kalangan masyarakat. MUS meyakini bahwa masyarakat pada umumnya telah mengetahui bahwa produk halal sangat baik untuk kesehatan dibanding produk-produk yang tidak halal.
“MUS mengajak segenap lapisan masyarakat untuk mengubah gaya hidup. Ayo kita bangun gerakan hidup halal dan seimbang. Semua produk berlabel halal itu sudah pasti sehat,” tutur Imanuddin. Gaya hidup seimbang, kata Imanuddin, didorong MUS dengan menghadirkan fasilitas mushala yang nyaman untuk keluarga, business meeting point atau tempat ngopi kaum milenial di MUS Halal Café, serta sarana olahraga panahan untuk anak-anak dan keluarga.
“MUS memberi ruang untuk memperkuat silaturahmi di antara teman, relasi, dan anggota keluarga. Juga untuk berwisata kuliner atau beraktivitas bisnis tanpa meninggalkan ibadah. Kami juga menyediakan Gerai Infaq untuk memudahkan pelanggan yang berniat berbagi rezeki dengan menyisihkan uang kembalian untuk bersedekah,” kata Imanuddin.
MUS Halal Convenience Store memang ditata dengan konsep masa kini yang mengedepankan kenyamanan bagi pengunjung.
Khusus di lantai 2 selain dilengkapi mushala, pihak pengelola menempatkan pula sejumlah meja serta sofa bernuansa kafe modern.
Baca: MIS Group Relaunching PrivilegeID dan Peluncuran e-Recycle
Sedangkan di bagian belakang ditempatkan balkon yang bisa dinikmati pengunjung dengan view area olahraga panahan. Kedua ruang tersebut saling terkoneksi dan di setiap lantainya tersedia pula fasilitas toilet.
Selain toko halal, MUS juga akan membuka lab halal di Percetakan Negara, Jakarta. Lab ini dibuka untuk umum dan menjamin kehalalan produk yang akan dijual di toko halal.
“Lab ini juga digunakan untuk pengecekan kualitas produk, sehingga prosesnya bisa lebih cepat. Ke depan, lab ini akan dikembangkan di seluruh Indonesia,” ungkap Imanuddin.