TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberikan tanggapannya perihal viralnya video aksi bullying siswi SMP oleh tiga temannya di Kabupaten Purworejo yang ramai diperbicangkan warganet.
Diketahui kasus ini mulai menjadi perbincangan sejak Rabu (12/2/2020) malam di berbagai platform media sosial.
Ganjar menceritakan dirinya mengetahui aksi bullying berawal dari akun jejaring sosialnya.
Ia menerima sejumlah pesan dari warganet yang mendesaknya untuk segera menanggapi serta menyelesaikan kejadian ini.
"Saya pantau di timeline saya berkomunikasi sampai akhirnya orang men-DM banyak, di IG banyak, tuliskan Twitter juga ada.
"Kemudian saya capture supaya tidak kelihatan wajahnya bukan video terus di-upload lewat Twitter," ujar Ganjar dikutip Tribunnews dari channel YouTube KompasTV, Kamis (13/2/2020).
Baca: Siswa Korban Bully Tubuhnya Dibanting di Malang Dapat Dukungan Psikolog, Tuntut Pelaku
Apa yang dilakukan Ganjar merupakan upayanya untuk menenangkan kemarahan warganet.
"Mereka marahnya bagaimana enggak marah, lihat seperti itu. Mulai ramai, beberapa netizen ngomong ayo viralkan-viralkan," imbuhnya.
Ganjar menegaskan pasca viralnya video bullying dirinya langsung bertindak cepat dengan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak.
"Saya sampaikan kepada mereka karena sudah seperti ini, tenang saja saya urus"
"Kepala Dinas malam saya hubungi untuk minta nomor telepon dari organisasi induk sekolahnya. Saya telpon sendiri semuanya," katanya.
Ia menilai jika kejadian tersebut tidak direspon dengan cepat, dikhawatirkan timbul masalah lainnya.
"Apa sebenarnya apa yang dirasakan itu, Jika dibiarkan lama-lama bisa bahaya," tegas Ganjar.
Dalam kesempatan tersebut Ganjar juga memberikan nasehat kepada warganet supaya lebih bijak menyikapi permasalahan serupa di masa mendatang.
"Pada saat kejadian viral, ini netizen tolong kalau begini cara memviralkan tidak seperti itu"
"Laporkan kepada kami, jangan ditampilkan secara penuh karena ini anak-anak. Jangan diekspos urusan anak. Kita urus," imbuhnya.
Baca: Terkait Pemulangan Anak-anak dari Eks Teroris ISIS, Pakar Hukum Minta Pemerintah Tunggu Putusan PBB
Langkah Ganjar tangani kasus bullying di Kabupaten Purworejo
Terkait kasus bullying yang terjadi di wilayahnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo angkat bicara.
Ia menjelaskan pagi ini, Kamis, telah memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah untuk melakukan pengecekan langsung.
"Saya minta datang ke Purowrejo, Kecamatan Butuh, sudah bertemu si korban dan si korban ada terauma," kata Ganjar.
Lewat perwakilannya, Ganjar meminta kepada orang tua siswi yang menjadi korban bullying untuk meluangkan waktu menjaga buah hatinya itu.
"Karena orang tuanya buruh, kita kasih santunan. 'Pak Anda nggak usah bekerja dulu, ini saya kasih santunan tolong dirawat anaknya untuk beberapa waktu ini'."
"Agar si anak ini bisa kita pulihkan lagi, tidak trauma sehingga nanti mau sekolah," imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar juga meminta pihak kepolisian dalam melakukan proses hukum mengajak semua pihak untuk terlibat dalam kasus tersebut.
"Polisi sudah memproses maka saya titip, kepala sekolah, guru, orang tua dan wali murid diajak bicara semuanya. Karena ini anak-anak," tutur Ganjar,
Pasca-viralnya video aksi bullying tersebut, pria kelahiran 28 Oktober 1968 ini mengaku sempat mendapatkan hujatan dari warganet.
Mereka meminta agar para pelaku mendapat hukuman yang berat.
Baca: Seusai Viral, 3 Siswa yang Tendang & Bully Rekannya Ditangkap, Ganjar Pranowo: Sanksi apa Menurutmu?
Namun, Ganjar menekankan dalam penanganan kasus ini semua pihak harus berhati-hati.
"Iya kan ada tindak pidana untuk anak-anak, aturannya khusus anak. Mesti tertutup. Kita tidak tampilkan identitas dirinya, namanya semuanya, semuanya tertutup," tegasnya.
Selain itu Ganjar bersama jajarannya akan memberikan perhatian terhadap tersangka maupun korban.
"Kepala Dinas masih di lokasi, kita minta di cek orang tuanya, sekolahnya, anak-anaknya, secepatnya kita membantu," katanya.
Termasuk untuk mengetahui alasan tiga pelaku melakukan aksi bullying terhadap temannya.
"Si anak nanti ini betul diketahui persoalannya, apa dia nakal, iseng, atau dendam"
"Bisa jadi komunikasi keliru dan terjadi kekerasan dan perundungan seperti ini," tutur Ganjar.
Ganjar juga memberikan imbauan.
"Udah deh. Temen-temen, adek-adek, anak-anak semuanya lihat praktek ini nggak boleh gitu. Jangan sakiti temanmu," tegasnya.
Baca: Mencoba Buka Pintu Pesawat Ditengah Penerbangan, Seorang Wanita Dihukum 2 Tahun Penjara
Cara Ganjar meminimalisir aksi bullying kembali terjadi
Ganjar telah melakukan berbagai cara secara intens dalam rangka mencegah aksi bullying kembali terjadi khususnya di lingkungan sekolah.
Mengutip tayangan KompasTV, satu di antaranya adalah memetakan sekolah-sekolah di wilayahnya dari berbagai aspek.
"Kita buat peta atau sistem infomasi tentang sekolah. Dari fasilitasnya cukup atau nggak, gurunya ada atau tidak, kalau ada kapasitasnya bagaimana, kondisi siswanya seperti apa, hingga model belajarnya seperti apa," beber Ganjar.
Ganjar juga mengutip pesan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, untuk membuat lompatan-lompatan di dalam sistem pembelajaran yang merdeka.
"Saya keliling ke sekolah sekolah ajak ngobrol mereka, ada masalah kita datangi satu-satu"
"Kita ajak ngobrol untuk membuat lomba-lomba olahraga atau kesenian. Kita ajak mereka suapa menyalurkan bakat dan talenta mereka kan. Bisa dari segi ilmiahnya, keagamaan, hingga sains. Kita berikan ruang ekspresi," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)