Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Muratara, Sukamto juga mengaku prihatin dengan keterlambatan pencairan dana BOS dari pemerintah pusat.
Menurut dia, keterlambadan dana BOS tersebut berdampak pada banyak hal karena kebutuhan sekolah di setiap awal tahun cukup banyak.
Kebutuhan yang paling mendesak dan harus dipenuhi sekolah di awal tahun biasanya ATK dan transportasi keperluan sekolah.
Sukamto mengakui, akibat terlambatnya dana BOS itu pihak sekolah baik tingkat SD dan SMP di Kabupaten Muratara terpaksa mengutang di toko.
"Memang banyak kepala sekolah yang mengutang di toko, dan akan dibayar setelah dana BOS cair," katanya.
Ia menyebutkan, demi kelangsungan belajar mengajar dan operasional sekolah, biasanya juga kebutuhan itu ditalang oleh kepala sekolah.
Menyikapi permasalahan ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat dalam hal ini Bupati dan Wakil Bupati Muratara.
"Sebenarnya semuanya bisa diatasi oleh kepala sekolah masing-masing, sejauh ini kami belum menerima laporan kalau ada sekolah yang betul-betul kesulitan," katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Dana BOS Telat Cair, Kepsek di Muratara Terpaksa Pinjam 'Uang Panas' Rentenir,