Candaan tarik kursi berujung petaka yang terjadi SMPN 4 Sintang diselesaikan secara musyawarah oleh kedua belah pihak.
Orangtua Opi dan orangtua AG bersepakat menyelesaikan persoalan ini melalui jalur musyawarah.
Baca: Topi Tak Diizinkan Dipakai dalam Rutan, Terungkap Alasan Lucinta Luna Diperbolehkan Gunakan Wig
Menurut Sarbaini, musibah tersebut tidak ada yang tahu, meski niat siswanya hanya bercanda namun berakibat fatal.
"Intinya begini, kita punya tanggungjawab. Walaupun itu kecelakaan, anak anak juga tidak menginginkan kejadian tersebut," ujar Sarbaini.
Jalur musyawarah ditempuh.
Pihak sekolah juga menginisiasi jalannya musyawarah mengundang kedua belah pihak ke sekolah.
Dalam kesepatan itu, orangtua siswa yang bercanda menarik bangku siap untuk tanggugjawab dan membantu biaya pengobatan Opi.
"Yang penting ada niat untuk tanggungjawab," jelasnya.
Sarbaini, juga tak menginginkan kejadian candaan berujung petaka ini terulang kembali.
"Gurau boleh, tapi kalau seperti itu guraunya bisa berakibat fatal dampaknya."
"Saya menekankan kepada guru bahwa pembinaan karakter itu penting. Korban saat ini masih di rumah sakit, rencananya oleh orangtuanya akan dibawa ke Pontianak," kata Sarbaini.
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul PETAKA Candaan Tarik Kursi Siswi SMPN 4 Sintang, Korban Sakit di Pinggul & Paha Hingga Dirawat di RS
Penulis: Agus Pujianto