TRIBUNNEWS.COM, LUMAJANG - Tumpukan batu ditemukan di tengah rel kereta api di jalur Randuagung-Klakah, tepatnya di desa Kalidilem, Kecamatan Randuagung, Kabupaten Lumajang.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 9 Jember membenarkan hal tersebut.
Menurutnya, tumpukan batu di tengah rel itu diketahui pertama kali oleh Petugas Penilik Jalan (PPJ) kereta api, Sabtu (22/2/2020) pukul 16.25 Wib.
Informasi itu kemudian tersiar dan menjadi viral setelah akun instagram @duniadalamkereta mengunggah video tumpukan bebatuan tersebut.
Akun itu mengunggah seorang petugas yang menyingkirkan bebatuan itu dari tengah rel kereta api.
Manajer Humas PT KAI Daop 9 Jember, Mahendro Trang Bawono jug membenarkan peristiwa tersebut.
"Kemarin pukul 16.25 Wib, tumpukan batu itu ditemukan oleh petugas penilik jalan.
Saat itu, tidak ada kereta api yang sedang lewat. Setelah mengetahui itu, batu disingkirkan, dan kejadian itu kami laporkan ke Polsek Randuagung," ujar Mahendro kepada Surya, Minggu (23/2/2020).
Baca: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Ditargetkan Rampung Akhir 2021
Baca: Sejumlah Rel Kereta Terendam Banjir, Ini Rekayasa Perjalanan KRL pada Pagi Ini
Baca: Demi Mudahkan Akses ke Bandara YIA, Kereta yang Berhenti di Stasiun Wojo Direncanakan Ditambah
PPJ juga sempat memotret tumpukan batu tersebut. Dari foto yang diberikan Mahendro kepada Surya, terlihat tumpukan bebatuan itu berada di tengah jalur KA.
Jalur itu berada di area perkebunan tebu, dan cukup jauh dari permukiman penduduk. Batu yang ditumpuk berukuran sedang.
Mahendro memastikan, bebatuan itu bukan material milik PT KAI.
"Kalau batu balas itu kecil. Itu tidak kecil, juga tidak besar. Terlihat sekali ada unsur kesengajaan di situ. Kami melihatnya ini juga upaya sabotase," tegas Mahendro.
Batu itu dimungkinkan dari areal di sekitar jalur kereta api yang dikumpulkan oleh orang tidak dikenal, kemudian ditata di tengah rel.
Ketika dihitung, jumlah batu sekitar 50-an butir.