"Banyak pasangan suami istri yang bercerai karena orang bilangnya misskomunikasi."
"Padahal laki-lakinya memperlakukan perempuan tidak setara di dalam rumah."
"Perempuan merasa tidak dihargai dan tidak dicintai makanya terjadilah perceraian," ungkap penulis buku 'Membicarakan Feminisme' yang terbit pada 2019 lalu.
Baca: Viralnya Curhat Istri Tak Dibelikan Makan Suami Jadi Bukti Budaya Patriarki Masih Ada di Indonesia
Baca: Viral Curhatan Istri, Suami Pulang Tak Belikan Makan, Feminis: Ubah Pola Pikir, Istri juga Manusia!
Perempuan perlu dihargai dalam pernikahan
Menurutnya, selama masih ada lelaki yang berpikir perempuan itu sebagai 'budak', maka angka perceraian akan selalu meningkat.
"Selama laki-laki masih berpikir perempuan itu budak, yang akan mengurusi semua urusan rumah tangga."
"Sedangkan dia hanya berpikir untuk dirinya sendiri, perceraian akan selalu ada," tambah Nadya.
Untuk itu perlunya pernikahan yang didasari oleh rasa cinta yang nyata.
Bukan hanya menempatkan perempuan sebagai pemenuh kebutuhan primer semata.
"Karena pernikahan harus didasari oleh cinta, kalau kamu mencintai orang maka kamu harus hargai dan apresiasi dia."
"Kalau tidak, maka yang terjadi tidak ada cinta dalam pernikahan itu," jelas Nadya kepada Tribunnews melalui sambungan telepon.
Sebelumnya diberitakan, curhatan yang diunggah oleh akun Twitter @FOODFESS2 pada Minggu (23/2/2020) itu menjadi ramai.
Hingga Kamis (27/2/2020), curhatan itu sudah disukai 8.401 ribu dan dikomentari 3.839 ribu warganet di Twitter.
Adapun cerita curhatan itu bermula saat istri mendapatkan pesan WhatsApp dari suaminya supaya tidak perlu memasak.