Lanjut Joko, dalam kegiatan sekecil apapun terlebih kegiatan ekstrakulikuler yang wajib dan melibatkan 200 siswa lebih, kepala sekolah harusnya tahu.
"Karena itu seharusnya masuk dalam perancanaan sekolah, setiap apapun kegiatan ekstrakulikuler harusnya ada di kalender akademik," ungkapnya.
Selain itu, menurut Joko, seharusnya juga dilakukan sebuah rapat untuk membahas kegiatan ekstrakulikuler apa yang dilakukan dalam kalender akademik.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Sekolah SMPN 1 Turi, Tutik Nurdiana mengaku tidak mengetahui agenda susur sungai Sempor dalam kegiatan Pramuka yang digelar Jumat (21/2/2020).
“Kebetulan saya baru setengah bulan menjabat kepala sekolah, Kegiatan Pramuka melanjutkan dari program lama."
"Jujur saya tidak tahu ada kegiatan susur sungai,” ungkap Tutik seperti dikutip dari Tribun Jogja.
Tutik mengatakan, Pramuka memang menjadi kegiatan rutin sekolah yang, yang menjadi ekstrakurikuler.
Ia menjelaskan, para Pembina pramuka tidak melakukan koordinasi kepadanya dalam pelaksanaan susur sungai.
"Mungkin karena siswa berasal dari Turi dan sudah paham daerah Turi."
"Jadi mungkin ya menganggap itu biasa," sambungnya.
Sebagai Kepala sekolah, Tutik memohon maaf atas musibah yang menimpa anak didiknya.
(Tribunnews.com/Maliana, Tribunjogja.com)