"Ceritanya gini.. si laki-laki (suami) pergi merantau ke Korea. Lalu dibuatkan rumah tapi di atas tanah si perempuan (istri)..
Anak mereka setiap hari mengikuti les dan istri bertemu dengan tukang parkir (selingkuhan)
Ibaratnya witeng tresno jalaran soko kulino (cinta datang karena terbiasa)
Singkat cerita si perempuan sampai hamil, malah tukang parkir di ajak pulang ke rumah."
Sementara itu, dalam video yang beredar, sebuah bego (ekskavator) tampak merobohkan sebuah rumah bercat krem dan oranye.
Warga sekitar juga tampak berkumpul menyaksikan proses perobohan rumah tersebut.
Kejadian ini dibenarkan oleh Kapolsek Somoroto Kompol Nyoto.
Peristiwa perobohan rumah terjadi di Desa Pengkolan, Kauman, Ponorogo.
Seperti narasi yang beredar, Nyoto menyebut, perobohan rumah terjadi lantaran adanya perselisihan antara suami dan istri.
Penghancuran rumah dilakukan pada Sabtu (7/3/2020) pukul 10.00 WIB.
Sebelumnya, menurut Nyoto, sempat dilakukan aksi perobohan dengan cara manual.
“Pagi itu dilakukan manual, tapi karena sulit dipanggilkan ekskavator,” ujarnya, dikutip Tribunnews dari Kompas.com.
Perselisihan tersebut sempat diupayakan untuk diselesaikan secara kekeluargaan.
Lebih lanjut, Nyoto menyebut, perselingkuhan yang terjadi diduga menjadi latar belakang perobohan rumah.
“Informasinya seperti itu (selingkuh). Yang laki ini kan kerja di Korea, rumah ini dibangun dari hasil kerja di Korea itu,” katanya.
(Tribunnews.com/Miftah, Kontribun Kompas Magetan/Sukoco)