Dari jumlah tersebut, 24 korban di antaranya menjalani rawat inap di puskesmas.
Camat Way Serdang Anwar Pamuji membenarkan peristiwa keracunan massal yang dialami warganya.
Namun, ia memastikan sebagian besar korban keracunan sudah kembali ke rumah.
Anwar menyebutkan, ada 24 korban yang dirawat inap di puskesmas.
Sementara 66 korban lainnya hanya menjalani rawat jalan.
"Total yang keracunan 90 orang. Yang dirawat di puskesmas 24 orang, yang rawat jalan ada 66 orang. Mereka yang rawat jalan masih terus kita pantau," ungkap Anwar, Senin (9/3/2020).
Baca: Polisi Pastikan Matinya Sejumlah Hewan Peliharan di Cibarusah Bekasi Akibat Keracunan
Baca: Tegur Artis Aima Diaz saat Jadi Saksi Kasus Wawan, Hakim: Jangan Kamu Kira Sinetron
Anwar menjelaskan, warga yang keracunan mengalami gejala kepala pusing, perut mual, dan muntah seusai menyantap nasi tonjokan yang dibagikan warga yang mengadakan hajatan di Way Serdang.
"Mereka sebagian ada yang dapat nasi tonjokan itu hari Sabtu siang. Terus malamnya baru mereka merasakan mual, pusing, dan muntah. Sebagian lagi ada yang dapat hari Minggu. Nah, mereka juga merasakan mual malam harinya," beber Anwar.
Dia menyebutkan, warga yang berhajat itu berada di Dusun Labuan Indah, yang merupakan desa kantong yang berada di kawasan Register 45.
"Yang hajatan itu sebenarnya tinggal di kawasan Register 45, masuk desa kantong Labuan Indah," katanya.
3. Diskes Ambil Sampel Makanan
Sementara Dinas Kesehatan Mesuji telah mengambil sampel makanan yang diduga menyebabkan puluhan warga sakit perut massal.
Kasi Surveylans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Mesuji Hasim mengatakan, pihaknya telah membawa sampel makanan ke Bandar Lampung untuk diuji.
"Kami pihak Diskes belum bisa memastikan penyebabnya. Setelah uji laboratorium nanti, penyebabnya akan disampaikan secepatnya," ujarnya.