Sehari sebelumnya, Rabu (18/3/2020) ART yang menyiapkan semua kebutuhan korban juga tidak bertemu.
Namun belum ada kecurigaan lantaran masih ada suara laptop dari dalam kamar korban.
"Kami pikir tidur, karena takut ganggu akhirnya kami biarkan saja," jelasnya.
Dua hari tak ke luar kamar, ART berinisiatif nekat masuk ke kamar korban menggunakan kunci cadangan.
"Sebelum kita buka itu ada bau nyengat," ujar Silviani.
Baca: Cerita Pasien 01 Covid-19 saat Diisolasi: Tidak Semenyeramkan yang Orang Pikirkan
Baca: Komisi II DPR Imbau Penyelenggara Pemilu Tak Buat Kegaduhan di Tengah Situasi Pandemi Corona
"Kami kira itu bau sampah, tapi di depan pintu banyak lalat seliweran. Ternyata setelah pintu kamar terbuka, aroma busuk semakin menyebar ke luar kamar," imbuhnya.
ART kaget setelah melihat darah di lantai dan dinding kamar korban.
Dd ditemukan tak bernyawa dengan posisi duduk di kursi menghadap sebuah meja.
Di area itu, ada darah dari tubuh korban membasahi lantai dan dinding kamar.
Melda (30) ART lainnya menerangkan, Kamis pagi berusaha membangunkan sang majikan untuk mengantarkan menu sarapan.
Baca: Dorong Investasi dan Ekspor, Bea Cukai Jateng DIY Terus Berikan Fasilitas Kawasan Berikat
Baca: Menaker Ingatkan Kesiapan Gubernur soal Penyebaran COVID-19 di Lingkungan Kerja
Namun setelah tak ada respon dari dalam kamar di lantai 3 rumah, ia bersama empat ART lainnya membuka paksa kamar tersebut.
Pria lajang ini diketahui tinggal bersama empat orang ART.
Orang tua dan keluarga berada di luar Provinsi Lampung.
"Dia biasa tinggal sendiri di rumah. Orang tua di Jakarta. Saudaranya juga banyak di luar kota, kalau orang tuanya paling sebulan sekali ke sini, " kata Silviani (19).