"Banyak warga di Jawa yang merantau ke Jakarta, sudah mulai ada yang mudik dari akhir-akhir ini."
"Di sisi lain, angka kasus di Jakarta cukup tinggi, 50 persen dari kasus nasional ada di Jakarta," ungkapnya.
Ia pun meminta agar pemudik yang sudah pulang, untuk melapor kepada perangkat daerah setempat.
Arahan Mudik di Jateng
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyampaikan, Pemerintah Jawa Tengah sepakat dengan keputusan Sri Sultan Hamengkubuwono X, terkait kategori bagi warga yang mudik ke daerah asalnya.
Bagi warga yang mekat mudik, maka statusnya dianggap sebagai orang dalam pemantauan (ODP).
Untuk itu, Ganjar meminta wali kota hingga kepala desa di Jawa Tengah agar mendata pemudik yang kini sudah tiba di daerah.
"Sepakat dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, semua pemudik otomatis masuk kategori ODP."
"Maka bupati, wali kota, hingga kepala desa,agar mendata siapa saja pemudik yang sudah kembali ke desa," ujar Ganjar melalui akun Twitter resminya @ganjarpranowo, Jumat (27/3/2020).
Baca: Ganjar Pranowo Imbau Warga Tak Mudik Lebaran: Nekat Pulang, Anda Membahayakan Keluarga
Baca: Ganjar Pranowo Ungkap Jumlah Pasien Corona di Jateng Meningkat karena Puluhan Ribu Warga Mudik
Baca: Mudik Ditiadakan, Pemerintah Terus Berupaya Mengambil Langkah Antisipatif
Sementara, para pemudik ini diminta untuk melakukan isolasi diri setelah tiba di daerah asal.
"Kemudian pemudik ini agar mengisolasi di rumah selama 14 hari."
"Segera melapor jika mengalami gejala sakit, agar segera ditangani," jelasnya.
Ia menyampaikan, Pemerintah Jawa Tengah telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat, terkait kebijakan mudik ini.
"Kemarin saya koordinasi dengan Pemda DKI, Gubernur Jawa Barat, selanjutnya saya akan koordinasi dengan Gubernur Jawa Timur."