"Di antaranya petugas pendaftaran, IGD, dokter, perawat, hingga tenaga kebersihan," kata Wakil Direktur RSUD dr Soedjati Soemodiardjo, Titik Wahyuningsih, Jumat, dikutip dari Kompas.com.
Tak hanya pegawai RSUD, Kepala Dinas Kesehatan Grobogan, dr Slamet Widodo, mengungkapkan pihaknya akan melakukan tracing terhadap keluarga si pasien dan pasien lainnya.
Pasalnya, ia sempat dirawat di bangsal Aster RSUD Soedjati Soemodiardjo pada 24-30 Maret 2020 bersama pasien lainnya.
Selain itu, ia juga sempat mendatangi dokter di wilayah Sragen.
"Kami juga akan berkoordinasi dengan Dinkes Sragen untuk tracing."
"Sebab pasien positif Covid-19 itu sempat periksa ke dokter yang ada di wilayah Sragen yang aksesnya cukup dekat dengan desa Bangsri," tutur dr Slamet.
4. Bupati Grobogan kecewa
Bupati Grobogan, Sri Sumarni, kecewa atas sikap pasien asal Desa Bangsri yang tak jujur kepada petugas medis ketika memberikan keterangan.
Pasalnya, akibat sikap bohong si pasien, banyak pihak direpotkan.
Dilansir Kompas.com, Sri Sumarni pun meminta pada semua masyarakat agar tak berbohong ketika diperiksa.
"Tolong kepada masyarakat agar memberikan keterangan yang jujur pada petugas medis saat diperiksa."
"Sampaikan saja jujur jangan berbohong."
"Dengan menyampaikan keterangan yang benar maka bisa dilakukan tindakan yang tepat," ujarnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Kompas.com/Puthut Dwi Putranto Nugroho)