Karangan Bunga Sindir Penolakan Pemakaman Perawat Banjiri TPU Suwakul
Karangan bunga membanjiri Taman Pemakaman Umum (TPU) Siwarak, Suwakul, Kelurahan Bandarjo, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Minggu (12/4).
Puluhan karangan bunga itu bernada sindiran terhadap kejadian penolakan pemakaman jenazah perawat meninggal dunia karena corona di TPU Suwakul, baru-baru ini.
Pantauan di lapangan menunjukkan, karangan bunga itu diletakkan berbaris di depan kompleks TPU Suwakul. Selain di depan, karangan bunga itu juga diletakkan berbaris di dalam TPU.
Karangan bunga tersebut dikirim oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) kabupaten dan kota di Jawa Tengah. Karangan bunga lainnya dikirim oleh berbagai pihak, misalnya dari Forum Relawan Kabupaten Semarang.
Karangan bunga yang berada di TPU itu menjadi tontonan warga yang melintas. Warga sekitar menonton karangan bunga tersebut, dan memotret menggunakan kamera ponsel mereka.
Yulianti, warga Kota Semarang, yang melintas di TPU Suwakul, mengaku trenyuh atas penolakan pemakaman perawat RS Kariadi di TPU tersebut.
"Saya terus terang merinding, trenyuh. Sebenarnya inginnya bagaimana. Padahal korban tersebut merupakan pahlawan yang mempertaruhkan nyawa untuk kita semua. Ketika sudah meninggal dikuburkan kok malah tidak dibolehkan," geramnya.
Ia pun datang dari Kota Semarang untuk melihat karangan bunga di TPU tersebut.
"Saya berharap, penolakan seperti itu tak boleh terjadi lagi. Kalau ada yang meninggal, diperbolehkan untuk dikubur.
Apalagi penanganan korban pasien corona juga sudah sangat aman, tidak mungkin bisa menularkan wabah ke orang-orang," jelasnya.
Warga lainnya, Imam, mengatakan, karangan bunga tersebut mulai berdatangan, sejak Jumat (10/4).
"Awalnya satu (karangan bunga), lalu saya lihat malam harinya sudah ada tiga. Lalu sampai sekarang bertambah sampai ada puluhan," katanya. (Akbar Hari Mukti)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Khawatir saat Sakit Tak Ada yang Mau Merawat, Warga Suwakul Nyatakan Penolak Pemakaman Hanya Oknum,