Awalnya mereka melakukan negosiasi terhadap pelaku yang diduga terlibat dalam satu keluarga pelaku pembunuhan untuk menyerahkan diri.
Baca: Barack Obama: Cara Presiden Trump Tangani Pandemi Corona Sangat Berantakan
Proses negosiasi sempat berjalan alot, namun mereka menolak dan memilih tetap bertahan diatas rumah, sambil berbicara keluar masuk rumah.
Kapolres Minta Pelaku Ditangkap Paksa
Sekitar pukul 16.00 Wita, Kapolres Bantaeng AKBP Wawan Sumantri bersama Dandim, turun langsung ke TKP.
Pihaknya juga melakukan proses negosiasi pada Pukul 16.50 Wita, namun tetap tidak dihiraukan, sehingga ia memerintahkan untuk menangkap secara paksa.
Pukul 17.30 Wita personel Polsek Tompobulu yang dibantu oleh personel Reskrim Polres Bantaeng mengambil tindakan untuk menangkap secara paksa.
Proses penangkapan berlangsung dramatis, karena satu keluarga tersebut ingin tetap bertahan dalam rumah.
Satu dari keluarga tersebut ke luar masuk dengan sebilah badik di pinggangnya, namun akhirnya berhasil direbut oleh polisi.
Mereka akhirnya berhasil dilumpuhkan sekirat pukul 18.10 Wita.
Seluruh keluarga berhasil ditangkap polisi. Dan pada pukul 18.30 Wita, satu keluarga ini digiring ke Polres Bantaeng dengan pengawalan ketat.
Baca: WHO Sebut Antivirus Corona Kecil Kemungkinan Ditemukan Sebelum Akhir 2021
Gorok Leher Anak Sendiri
Setelah seluruh anggota keluarga ini digelandang ke Mapolres Bulukumba, sekitar pukul 18.40 Wita, personel Polsek Tompobulu menggeledah rumah pelaku.
Dan saat itulah ditemukan mayat perempuan ROS di dalam kamar paling belakang rumah tersebut.
Dikamar itu juga ditemukan barang bukti berupa sebilah badik, parang, dan satu buah tombak serta darah yang tertampung di bawah kolom rumah yang sengaja di tadah.
Pukul 19.02 Wita ambulans dari Dokpol Polres Bantaeng tiba di TKP dan dilanjutkan olah TKP.
Dan pada pukul 20.30 Wita, jenazah korban evakuasi ke RSUD Anwar Makkatutu untuk dilakukan autopsi.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Begini Kronologis Pembunuhan Sadis di Bantaeng Hingga Sandra Warga