Nomor telepon pelaku yang dipakai menghubungi korban ternyata berbeda-beda.
Diduga pelaku beraksi secara acak, menyasar pemilik rekening bank.
Mereka hanya butuh nomor telepon dan kepastian nama dari pemilik rekening itu.
"Dan rata-rata korban ini pemilik jenis rekening tabungan yang sama. Tabungan ini memang kebanyakan milik warga pedesaan," ungkap Yudo.
Karena itu Yudo mengingatkan kepada masyarakat, jangan melayani permintaan kode OTP.
Sebab kode OTP adalah kode terakhir yang memberi izin orang untuk melakukan transaksi.
Kini polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap jaringan pelaku.
"Kami juga sudah meminta keterangan pihak bank," pungkas Yudo. (David Yohanes)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul 10 Warga Tulungagung Jadi Korban Phising, Rekeningnya Dikuras Habis, Begini Modus Pelaku