Truk itu diserahkan ke Polda Jawa Timur untuk diproses. Sementara mobil Nissan Evalia dan delapan pemudik itu disuruh kembali ke Jakarta.
Kasat Lantas Polres Ngawi AKP Boby Muchammad Zulfikar mengatakan, polisi telah berkoordinasi dengan Polsek tempat penumpang berangkat.
Baca: Masuk Kamar Mamah Muda, Selingkuhan Pukul Balita yang Terbangun karena Lihat Ibunya Berdarah
“Kita sudah koordinasi dengan Polsek tempat berangkat dari masing-masing penumpang, untuk diserahkan ke Gugus Tugas alamat pemberangkatan," ucap Kasat Lantas Polres Ngawi AKP Boby Muchammad Zulfikar.
Sementara truk towing kita serahkan ke Polda," kata Muchammad Zufikar.
Rela Bayar Rp 6 Juta
Baca: Penembakan di Dekat Kampus UTB Lampung, Motor Jerry Diadang Lalu Ditembak Dua Kali
Polisi mengatakan, berdasarkan pengakuan pemudik itu mereka merogoh kocek sebesar Rp 6 juta untuk menyewa truk derek tersebut.
Mereka berharap bisa lolos dari pengecekan petugas agar bisa pulang kampung.
Bobby menjelaskan, pemudik berpikir bisa mengakali polisi yang berjaga di lapangan.
"Pikir pemudik dengan mencarter mobil towing (derek) itu akan bisa mengakali dan lolos melewati petugas yang ada di check point, dan bisa sampai tujuan di kampung halaman," kata Bobby.
Bobby menduga, aksi nekat para pemudik ini masih terjadi hingga beberapa hari ke depan.
Apalagi, mendekati Hari Raya Idul Fitri.
"Arus pemudik nekat dari Jakarta dan kota lain akan terus berdatangan hingga mendekati lebaran, pekan depan ini perkiraan merupakan puncak arus mudik," kata Bobby.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Sewa Truk Derek untuk Mudik ke Madura, 8 Pemudik Disuruh Putar Balik ke Jakarta