"Pagi mereka sudah berangkat kerja, pulang sore. Jadi manalah sempat kenal," ujarnya.
Baca: Kepala BNPT Baru Diharapkan Mampu Perangi Ideologi Kelompok Teroris
Tidak hanya dia, bahkan tetangga dua rumah dari lokasi penggrebekan juga mengaku hal yang sama.
Dari informasi yang dihimpun Tribun, saat ini remaja yang dibawa Densus 88 ke Mapolda Kepri sedang menjalani pemeriksaan aparat.
Kerap mealawan orang tua
Perilaku remaja 16 tahun berinisial F yang dikabarkan ditangkap Tim Densus 88 Mabes Polri membuat kaget orang tuanya.
Ibu dari remaja laki-laki tersebut mengakui, sikap anaknya memang berubah sejak beberapa tahun terakhir.
Kepada TribunBatam.id, sikapnya itu bahkan tidak dapat dipahami oleh kedua orang tuanya.
"Tak tahulah saya lihat kelakuan anak itu, tak bisa dibilangi, tak bisa diarahkan. Hanya maunya saja. Bahkan kami pula yang diarahkannya," ujar sang ibu.
Ia mengatakan, sebelum mendapat kabar kalau anaknya diringkus polisi, ia diketahui sudah hampir sepekan tidak pulang ke rumah.
Baca: Ancaman Terorisme di Tengah Pandemi Covid-19 Harus Diwaspadai, Teroris Tak Kenal WFH
Bersama suami, ia pun melapor kepada polisi untuk mencari keberadaan anaknya.
Alangkah terkejutnya ia, ketika mengetahui kabar kalau anaknya sudah ditahan di Mapolda Kepri.
"Tidak tahu apa permasalahannya. Tahu-tahu dapat kabar sudah ditahan di Mapolda Kepri. Saya pun heran, darimana anak saya bisa terlibat dengan jaringan terorisme jika benar seperti itu," ucapnya.
Menurutnya, anaknya hanya berada di Kota Batam dan tidak ada bepergian keluar kota.
Ia pun mengungkapkan perubahan perilaku anaknya itu.
Baca: Tangkap Tiga Teroris di Kios Ikan Hias Serang Banten, Densus 88 Sita Buku Berjudul Imam Samudra
Tidak hanya dirinya, ayahnya pun menurutnya kerap dilawan.