News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Batik Corona dari Solo: Angkat Sisi Positif Pandemi, Mampu Dekatkan Keluarga dan Lahirkan Inovasi

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Batik bermotif corona yang diciptakan Batik Mahkota Laweyan.

TRIBUNNEWS.COM - Dampak pandemi Covid-19 melanda di banyak sektor.

Sektor pariwisata dan Industri Kecil Menengah (IKM) pun menjadi sektor yang terpukul akibat dampak pandemi ini.

Meskipun demikan, pengusaha batik tulis di Laweyan, Solo, Jawa Tengah, tak kehabisan ide untuk mempertahankan eksistensi batik.

Pengrajin batik di Batik Mahkota Laweyan bekerja sama dengan Batik Toeli Laweyan menciptakan corak batik corona.

Menurut pemilik Batik Mahkota Laweyan, Alpha Febela Priyatmono, kondisi pandemi Covid-19 serta berbagai dampaknya itulah yang menginspirasinya menciptakan corak batik corona ini.

Alpha Febela Priyatmono, pemilik Batik Mahkota Laweyan sekaligus Ketua Forum Pengembangan Kampung Batik Laweyan (FPKBL).

Kemudian, sisi positif dari pandemi Covid-19 inilah yang dituangkan dalam motif batik corona.

Alpha menjelaskan, motif gelembung yang tersekat-sekat dapat menggambarkan kelompok masyarakat terkecil yaitu keluarga.

Biarpun ruang geraknya menjadi terbatas akibat pandemi ini, antar keluarga masih dapat berkomunikasi satu sama lain melalui berbagai media sosial.

Tak hanya itu, gelembung-gelembung yang tersekat di sekitar gambar virus corona yang begitu besar itu juga bermakna sebagai hikmah kebijakan physical distancing yang mengharuskan berada di rumah, yang akhirnya memberi banyak waktu berkumpul dengan keluarga.

Batik bermotif corona yang diciptakan Batik Mahkota Laweyan (Dokumen Batik Mahkota Laweyan)

Menurut Alpha, banyaknya waktu berkumpul dengan keluarga ini mampu melahirkan ide dan gagasan-gagasan baru.

Makna positif dari pandemi Covid-19 itu lah yang berusaha ia sampaikan melalui batik corona ini.

"Akhirnya keluarga banyak berkumpul, banyak berdiskusi, banyak muncul ide-ide gagasan. Jadi sebetulnya kami ingin menggambarkan yang terakhir itu, kita perlu adanya suatu inovasi suatu gagasan-gagasan baru, semangat untuk tetap eksis di dunianya masing-masing, bisa berperan di masyarakat, jangan putus asa, kita lawan corona," kata Alpha dalam wawancaranya bersama Tribunnews.com melalui Zoom, Kamis (28/5/2020) pagi.

"Dan kekuatan itu justru muncul dari kelompok masyarakat terkecil, yang sekarang terkadang karena kita kerja agak terabaikan yaitu keluarga."

"Kekuatan dan gagasan itu muncul dari kelompok masyarakat terkecil yaitu keluarga, dari kelompok masyarakat terkecil ini lah kita lawan corona. Sehingga itulah sebetulnya yang menginspirasi kami dan kami aktualisasikan dalam bentuk batik," terangnya.

Baca: Industri Fesyen Muslim Terkena Dampak Covid-19, Kemenperin Dorong IKM Jualan Lewat Jalur Digital

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini