TRIBUNNEWS.COM - Kolektor sekaligus penjual uang kuno asal Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sutomo memberikan komentarnya soal viralnya uang koin Rp 1.000 kelapa sawit yang dijual puluhan juta di marketplace (toko online) Shopee.
Menurutnya, apa yang dilakukan oleh para pelapak yang menawarkan uang koin Rp1.000 Kelapa Sawit dengan harga puluhan juta dilakukan secara asal-asalan.
"Adapun harga bertebaran di internet banyak yang asal posting saja," kata Sutomo kepada Tribunnews, Senin(15/6/2020).
Pria yang akrab disapa Kang Tomo ini menyebut, uang koin Rp1.000 Kelapa Sawit belum masuk kategori uang yang kuno dan langka dan tidak masuk akal jika dijual dengan harga puluhan juta.
Bahkan Kang Tomo biasanya menjual uang koin tersebut senilai Rp1.500 per kepingnya.
"Itu (uang koin Rp1.000 Kelapa Sawit) masih banyak jumlahnya."
"Mustahil jika harganya jutaan. Sementara uang yang sudah puluhan tahun aja, kenaikannya tidak terlalu signifikan," imbuhnya.
Kang Tomo kemudian membeberkan sejumlah kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan uang tersebut sudah kuno atau tidak.
Kriteria pertama uang tersebut sudah tidak diterbitkan lagi oleh Bank Indonesia (BI) dan juga sudah ditarik peredarannya.
"Misalnya uang tahun 70-an hingga ke bawah sudah termasuk langka itu," kata dia.
Baca: VIRAL Curhat Wanita Terima Hinaan dengan Kata Burik dari Saudara, Ini Pengakuan Korban
Baca: VIRAL Curhatan Warganet Soal Candaan yang Hina Fisiknya, Ini Pesan Psikolog bagi Korban Body Shaming
Kemudian kriteria kedua sebuah uang dapat dinilai kuno dari jumlahnya yang diterbitkan.
Semakin sedikit uang nominal tersebut beredar, maka nilai kunonya akan juga bertambah.
"Misalnya di tahun 1952 ada uang seri budaya namanya. Itu ada pecahan Rp5 rupiah hingga Rp1.000. Yang Rp1.000 ini yang paling mahal karena susah carinya."
"Atau uang bergambar Soekarno, dengan tahun edar 1960. Banyak orang yang berlomba-lomba mencarinya," lanjut Kang Tomo.
Kang Tomo dalam sambungan teleponnya menegaskan, tidak semua uang kuno dapat ditawarkan dengan harga tinggi.
Oleh karena itu, pria yang sudah berkecimpung di dunia jual beli uang kono selama 8 tahun ini memberikan saran.
Ia meminta kepada masyarakat yang ingin memulai mengoleksi uang kuno untuk memperbanyak pengetahuan terkait hobi satu ini.
"Lebih banyak membaca literatur, jadi mereka tidak terjebak dengan penawaran tersebut."
Kang Tomo juga berharap masyarakat dapat memanfaatkan media sosial lainnya untuk mengecek nilai uang kuno yang ada.
"Di Facebook misalnya, banyak komunitas uang kuno bisa digunakan untuk wadah tanya-tanya," tandas Tomo.
Baca: VIRAL Kisah Ikan Arwana Rp 2 Juta Digoreng sang Ayah, Bayu: Lebih Baik Ikannya Mati daripada Dijual
Baca: VIRAL Selebgram Ini Disebut Miliki Pengikut dan Like Palsu, Tipu Usaha Kecil Demi Makanan Gratis
Viral Sebelumnya
Warganet di Indonesia tengah dihebohkan dengan uang koin Rp1.000 kelapa sawit yang dijual puluhan juta di marketplace (toko online) Shopee.
Penjualan uang koin yang diterbitkan tahun pada tahun 1993 itu diketahui setelah capture penawarannya yang diunggah oleh akun gosip, @nenk_update.
Unggahan tersebut terlihat para pelapak mengunggah foto uang koin Rp1.000 Kelapa Sawit dengan berbagai kondisi.
Selain foto, mereka juga menyematkan harga untuk para pelanggan yang ingin membeli uang koin tersebut.
Bagian yang mencuri perhatian warganet adalah harga yang ditawarkan.
Baca: dr Tirta Viral Gara-gara Foto di Holywings, Reza Arap : Integritas Kamu Goyang Peng
Baca: VIRAL! Ini Deretan Aksi Unik Polisi saat Bekuk Pelaku Kejahatan, Ada yang Nyamar Jadi Pedagang Sayur
Bukan puluhan ribu atau ratusan ribu, melainkan uang koin tersebut dibandrol dengan harga puluhan juta.
Tribunnews kemudian mencoba membuka website Shopee dan menemukan uang koin Rp1.000 Kelapa Sawit dijual dengan harga yang fantastis.
Mulai Rp17 juta hingga ada yang tembus Rp50 juta.
Namun di pelapak lain, menjual uang koin yang memiliki pinggiran berwarna silver dan inti berwarna kekuningan ini dengan harga yang jauh lebih murah.
Ada yang menawarkannya hanya Rp3 ribu hingga Rp5 ribu rupiah.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)