"Kami menjalankan sudah sesuai panduan Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam."
"Dan Kami menggantikan kafan dengan kantong jenazah dari bahan plastik yang tidak tembus air," ujarnya.
"Kenapa dikasih popok, karena untuk mencegah cairan yang masih kemungkinan keluar dari dalam tubuh bagian bawah," imbuh dia.
Tak hanya itu, ia juga menampik tudingan warga setempat yang dianggap menelantarkan jenazah di depan TPU.
Menurutnya petugas RS tetap melakukan pendampingan.
Baca: Protokol Kesehatan di Tempat Karaoke Surabaya, Harus Jaga Jarak saat Menari
Merry pun mempertanyakan kenapa pihak keluarga dan warga setempat malah membuka peti jenazah.
Padahal peti tersebut telah ditutup rapat dan dikunci dengan sekrup.
"Peti ditutup dengan delapan sekrup, apa bisa terbuka sendiri? Peti sengaja dibuka warga untuk memasukkan tanah ke dalam kantong jenazah, karena adat, tanpa memperhatikan risiko dan juga melanggar UU Wabah," ucapnya.
Menurutnya, warga sengaja membuka peti untuk memasukkan tanah, sebagaimana adat masyarakat setempat.
Namun kata Merry, hal itu adalah berisiko tinggi penularan Covid-19.
(Surya.co.id/ Tony Hermawan)
Artikel ini telah tayang di Tribunpapua.com dengan judul Peti Terbuka, Keluarga Kaget Jenazah PDP Covid-19 Hanya Pakai Popok Tanpa Kafan, RS: Sesuai Panduan