Jumlah potensi populasi terpapar akibat bahaya tanah longsor mencapai 5.243 jiwa.
Masyarakat setempat diharapkan mampu mengidentifikasi potensi ancaman bahaya di sekitar.
Pada kondisi hujan dengan intensitas tinggi dan berdurasi lama dapat memicu terjadinya longsor tersebut.
Ini merupakan salah satu bentuk kesiapsiagaan berbasis komunitas menghadapi bahaya longsor atau gerakan tanah.
Di samping itu, kemampuan untuk menganalisis intensitas dan durasi hujan dapat menjadi peringatan dini masyarakat.
Indonesia sendiri telah memiliki landslide early warning system (LEWS) namun belum semua wilayah terpasang sistem ini.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMG) mengeluarkan peta zona kerentanan gerakan tanah Juni 2020 yang menunjukkan bahwa wilayah Kota Palopo termasuk berpotensi menengah hingga tinggi.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul BNPB: Bencana Hidrometeorologi Masih Potensi Terjadi Jelang Akhir Juni 2020