Yayan mengatakan dirinya sudah berjualan sejak pertengahan April 2020 yang lalu.
"Ya sekitar 2,5 bulanan lah," katanya, Kamis (2/7/2020).
Ia melanjutkan, sebelum berjualan nasi jinggo dirinya merupakan pengusaha pembuatan aksesoris berbahan dasar resin.
Namun lantaran adanya pandemi virus corona, usahanya juga terdampak dan membuat Yayan harus memutar otak untuk membuat asap dapurnya tetap mengepul.
"Saya berpikir jangka panjang, kalau jualan masker paling cuma sampai pandemi ini selesai."
"Kalau jualan masker untuk saat ini musim-musim corona ini, kalau nasi tidak ada musimnya," lanjutnya.
Baca: Viral ABG Dianiaya di Lapangan, Berawal dari Saling Ejek, Pelaku yang Minta Video Disebar
Alasan memakai jas saat berjualan
Yayan mengaku tidak ada alasan khusus di balik aksinya menggunakan pakaian jas lengkap saat berjualan.
Bagi dirinya apa yang dilakukannya itu semata-mata untuk membedakan dirinya dari penjual nasi jinggo yang lain.
"Tidak ada motivasinya, pengen tampil beda," terangnya.
Yayan juga berharap dengan berpakaian jas saat berjualan dapat membuat para calon pelanggannya percaya dengan barang dagangannya.
"Kalau perjualnya bersih makanannya juga terlihat bersih," tergas pria asli Kabupaten Sumenep ini.
Kemudian secara lebih rinci Yayan membeberkan asal muasal jas yang ia kenakan saat ini.
"Jas, dasi dan kemeja putih itu milik almarhum mertua saya."