Rumah pasien tersebut sepi dan dalam keadaan terkunci.
Lampu rumah juga diketahui mati ditinggalkan pemiliknya.
Dugaan kuat mereka kabur ke rumah kerabatnya yang berlokasi di salah satu desa di Kecamatan Kandanghaur, informasi itu didapat dari tetangga dekat pasien.
Hal ini pula yang membuat pihaknya sulit melacak keberadaan pasien walau sudah kabur selama 3 hari lamanya.
Pasien tersebut merupakan laki-laki berinisial T (22) warga Kecamatan Gantar.
Ia masuk kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP) dengan status reaktif Covid-19 berdasarkan hasil rapid test.
Sebagai langkah antisipasi, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kecamatan Gantar sudah mengerahkan petugas untuk berjaga di lokasi kediaman pasien bilamana pasien kembali ke rumah.
Edy Wahyono menambahkan, pihaknya sudah mengedukasi para tetangga untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan mencegah Covid-19 dan segera melapor bilamana ada gejala.
"Sambil menunggu tes swab keluar. Semoga negatif, tapi kalau positif semua yang pernah kontak terakhir dengan tuan T akan dites swab semua," ujarnya.
• Pendaki yang Hilang di Gunung Guntur Garut Akhirnya Ditemukan, Begini Kondisinya
• Persib Bandung Bebas Covid-19, Besok Mulai Latihan? Tes Swab Akan Digelar Lagi