"Semoga bisa mendapatkan tempat yang terbaik," ujarnya.
Mbah Lindu memang sudah sekitar dua tahun ini tidak lagi berjualan gudeg karena kondisinya yang sudah sepuh.
Dia digantikan oleh Ratijah.
Meski sudah tidak lagi berjualan, menurut Ratijah, Mbah Lindu merupakan sosok yang penuh semangat.
Mbah Lindu masih sering membantunya untuk mempersiapkan dagangan.
Baca: Gudeg Mbak Tum, Nasi Ayam Bu Sami, dan 5 Kuliner Malam di Semarang
Baca: Liburan ke Jogja, 6 Destinasi Ini Cocok untuk Pre-Wedding di Kota Gudeg
Suka Ayam Bacem
Selama hidupnya, kenang Ratijah, Mbah Lindu sangat suka sekali dengan ayam bacem.
Setiap hari, Ratijah harus memasak ayam bacem kesukaan Mbah Lindu.
Untuk bagian ayam, Mbah Lindu sukanya hanya bagian sayap saja.
Sang legenda itu, bisa makan empat kali dalam sehari menggunakan lauk tersebut.
"Sayap itu kesenangan Mbah, itupun dimasaknya harus dibacem. Pokoknya lauk itu harus selalu tersedia," ujarnya.
Mbah Lindu meninggalkan tiga orang anak di antaranya dua orang anak laki-laki bernama Purwo utomo (anak pertama), Lahono (anak kedua) dan terakhir perempuan atas nama Ratijah (anak ketiga)
Serta ada tujuh orang cucu, perempuannya tiga dan laki-laki empat orang.
Rencananya, jenazah Mbah Lindu akan dimakamkan di Makam Klebengan, Caturtunggal, Depok, Sleman pada Senin (13/7/2020) pukul 11.00 WIB. (Tribunjogja/Nanda Sagita Ginting)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul BREAKING NEWS : Legenda Gudeg Jogja, Mbah Lindu Tutup Usia