"Saya kemarin bilang ke yang perantarain kita, kami itu bukan apa-apa. Kalau dibilang halu atau apa, saya 'kan lihat juga YouTube-nya," tambahnya.
'Sultan Jember' ini juga menilai justru Ashanty yang bersikap tidak percaya dengan dirinya.
Ia menyinggung kejadian pembelian rumah tersebut sudah direkam dalam vlog di kanal YouTube The Hermansyah A6.
"Ya, percuma transaksi kalau tidak percaya satu sama lain. Jadi enggak ada masalah, buat saya fine," komentar 'Sultan Jember'.
"Saya enggak minta untuk disyuting, saya enggak minta untuk dimasukin YouTube," lanjut dia.
Ibu tersebut kemudian menjelaskan dirinya harus menunggu uangnya masuk dari bank di Malaysia.
Seperti diketahui, ia mengaku uangnya disimpan di Malaysia.
"Cara saya bayar sekian itu karena saya nunggu sistemnya," jelas wanita itu.
Menanggapi hal itu, Anang kembali tertawa.
"Sistem tunggu. Tunggu dapat wangsit?" komentar Anang.
Sepak Terjangnya
Sepak terjang 'Sultan Jember' yang menipu pasangan artis Ashanty dan Anang Hermansyah akhirnya terungkap.
'Sultan Jember' ini mengaku sebagai pengusaha tambang di Papua.
Keduanya juga mengaku memiliki 300 hotel berkelas di berbagai negara. Bahkan akan membangun hotel mewah di Jember.
Hal ini terungkap dalam rekam jejak perbincangan pasangan 'Sultan Jembet' dan pihak PMI Jember
Seperti diketahui, PMI pernah dijanjikan bantuan sebesar RP 16 miliar dari 'Sultan Jember' ini.
Bahkan PMI Jatim juga dijanjikan sumbangan sebesar Rp 200 miliar.
Belakangan mereka ditengarai hendak menipu Anang - Ashanty dengan cara membeli rumah keluarga A6 di Cinere seharga Rp 35 miliar.
Dugaan penipuan itu diungkap Ashanty melalui akun media sosial instagram, Jumat (17/7/2020).
Ashanty juga menyebut jika pasutri 'sultan dari Jember' itu 'nge-prank' PMI Jember dengan berjanji memberikan bantuan Rp 16 miliar.
Bantuan tersebut tidak pernah ada sejak dijanjikan bulan Desember 2019 hingga Ashanty membuka indikasi penipuan di bulan Juli 2020.
PMI Jember secara resmi juga memberikan pernyataan jika PMI Jember tidak pernah menerima bantuan tersebut.
"Hal itu disampaikan ketika ramah tamah dengan pengurus PMI Kabupaten Jember tahun lalu," ujar Ketua PMI Jember EA Zaenal Marzuki dalam rilis resmi PMI Jember yang dikirimkan ke wartawan, Sabtu (18/7/2020).
PMI Jember menyebut nama pasangan itu adalah HW dan RHN.
Awalnya pasangan itu mengaku mendengar langsung tentang terobosan terobosan yang dilakukan PMI Kabupaten Jember dari Ketua PMI Provinsi Jawa Timur H Imam Utomo dan membaca inovasi PMI Jember dari media massa.
Kemudian pasangan suami istri tersebut berinisiatif bersilaturahmi ke markas PMI Jember di jalan Jawa nomor 57, didampingi asisten dan sopir mengendarai mobil Xenia pada pertengahan bulan Oktober 2019.
Di tengah kesibukan PMI Jember menggelar serangkaian kegiatan peringatan Hari Sukarelawan PMI Tahun 2019, suami istri tersebut menyampaikan akan menyumbangkan dana sebesar Rp 16 miliar kepada PMI kabupaten Jember.
Bantuan itu untuk pengembangan organisasi dan rencana pembangunan rumah sakit 'emergency' PMI Jember.
Kemudian komunikasi berlanjut intensif melalui sambungan telepon maupun whatsapp, antara ketua PMI Jember dengan Wijaya.
Donatur tersebut mengungkapkan berencana menyerahkan bantuan dana tersebut secara simbolis pada Pengurus PMI kabupaten Jember sebesar Rp 16 miliar dan kepada Pengurus PMI Provinsi Jawa Timur sebesar Rp 200 miliar pada pembukaan dialog nasional yang menggagas tema Peran Pemerintah Daerah Dalam Produktivitas PMI diikuti delegasi peserta dialog nasional dari berbagai daerah, Jumat (6/12/2019).
Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan di kegiatan tersebut.
Bahkan Penandatanganan memorandum of understanding dana hibah antara PMI Jember sebagai penerima dan dengan PT Dayinta Eka Catra sebagai pemberi bantuan dana dengan disaksikan oleh Bupati Jember Faida dan Ketua PMI Jawa Timur H Imam Utomo serta di hadapan peserta delegasi dari berbagai daerah di Pendapa Wahyawibawagraha Jember.
PT Dayinta Eka Catra disebut sebagai perusahaan pasangan itu.
Selain menyerahkan secara simbolis, pengusaha tersebut juga menjadi tamu istimewa dalam upacara Peringatan Hari Sukarelawan PMI tingkat Jawa Timur yang dipusatkan di alun-alun Jember, Sabtu (7/12/2020).
"Namun dari serangkaian cerita tersebut, PMI tidak menyangka jika pasangan suami istri melakukan pembohongan publik, karena pemberitaan viral yang menyebutkan PMI Jember terima bantuan Rp 16 miliar, tapi nyatanya bantuan dana itu sampai sekarang tidak terealisasi," pungkas Zaenal. (Sri Wahyunik)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Bukan Sultan Jember, Pasutri yang Nyaris Tipu Ashanty Sebut Identitas Lain di Depan Bupati Faida