"Motif pasutri ini membuang bayi malang tersebut karena SES saat bekerja sebagai TKW di Malaysia menjadi korban pemerkosaan oleh majikannya dan hamil. Karena malu anak tersebut hasil hubungan gelap, atas kesepakatan bersama, akhirnya mereka buang bayi ke Sungai Tulangbawang," jelas Sandy, Senin (27/07/2020).
TKW di Malaysia
Berdasarkan pengakuan kepada polisi, SES (24) merupakan tenaga kerja wanita (TKW) yang telah beberapa tahun bekerja di Malaysia.
Dia bekerja di Malaysia sebagai TKW melalui perusahaan penyalur TKI Citra Unggul Pulau Pinang Agensi.
"SES pulang ke Indonesia dan tiba di Tulangbawang pada hari Minggu 19 Juli 2020," kata Kasatreskrim Polres Tulangbawang AKP Sandy Galih Putra, Senin (27/07/2020).
Sandy membeberkan, SES dipulangkan oleh agensi Citra Unggul Unggul Pulau Pinang, Malaysia lantaran sudah dalam keadaan hamil.
Baca: Mayat Bayi Mengapung di Sungai Tulangbawang, Tubuhnya Masih Dibalut Bedong dan Baju
Pasangan ini dibekuk Tekab 308 Polres Tulangbawang selang lima jam usai peristiwa penemuan jasad bayi mengapung di dekat jembatan cakat raya Kecamatan Menggala Timur, Minggu (26/7/2020) pagi sekitar pukul 08.00 WIB.
SES dan AMT ditangkap di sebuah rumah kontrakan yang ada di Kampung Penawar Jaya, Kecamatan Banjar Margo, Kabupaten Tulangbawang, Minggu siang sekitar pukul 13.00 WIB.
Kasatreskrim Polres Tuba AKP Sandy Galih Putra, mengatakan, hasil interogasi kepada SES dan AMT, diketahui bahwa mereka merupakan pasangan suami istri sah.
"Mereka mengakui sebagai pasangan suami istri sah," terang AKP Sandy, Senin (27/07/2020).
Dari informasi yang didapat Tribunlampung.co.id, SES belum genap sepekan pulang dari Malaysia.
Di negeri jiran itu, ia bekerja sebagai TKW.
"Dia melahirkan sehari setelah tiba dari Malaysia," kata sumber Tribunlampung.co.id yang meminta namanya tidak ditulis.
Sebelumnya warga Cakat Raya Kecamatan Menggala Timur, Tulangbawang digegerkan dengan penemuan mayat bayi mengapung di Sungai Tulangbawang, Minggu (26/07/2020) sekira pukul 08.00 WIB.