TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Balla Online adalah bangunan darurat sekolah untuk para siswa siswi Kampung Tumpang, Jl Anoang Lorong 146, Makassar.
Tempat tersebut kini menyita perhatian publik karena didirikan di atas pemakaman umum.
Tepatnya, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dadi yang berada di tengah-tengah Kota Makassar.
Bangunan ini tak berdinding dan hanya menggunakan atap seng.
Peralatan sekolah pun terbatas, kursi dan meja hanya bisa menampung hingga 15 orang saja.
Beberapa poster edukasi tentang balapan liar, huruf alfabet, dan masih banyak lagi dipajang rapi dekat atap seng agar selalu terlihat.
Sekolah darurat ini diinisiator oleh Bhabinkamtimas Polsek Mamajang Kelurahan Marica Selatan Aiptu Paleweri.
Pada tanggal 29 Juni 2020, ia bersama warga setempat akhirnya mendirikan bangunan sederhana dengan penyangga kayu tersebut.
Kepada Tribun Timur, Kamis (9/7/2020) ia menceritakan awal mula tercetusnya mendirikan bangunan tersebut.
Masa pandemi yang berdampak kepada seluruh masyarakat Indonesia, tak terkecuali dengan warga yang ada di Kampung Tumpang.
Baca: Tak Punya Smartphone untuk Belajar Online, Dimas ke Sekolah Sendirian
Terlebih lagi para orang tua yang harus memfasilitasi anak-anaknya yang tak bisa bersekolah dan harus belajar via online.
Sayangnya, tak semua warga di kampung tersebut memiliki penghasilan lebih untuk sekadar membelikan kuota internet, agar anaknya tetap dapat mengakses jaringan internet untuk belajar.
Atas pemikiran tersebut, pria yang akrab disapa Paleweri akhirnya terbesit untuk membuat sekolah online dan difasilitasi dengan wifi agar anak-anak sekolah tetap bisa belajar online.
"Orang tua yang menyekolahkan anaknya namun terkendala biaya karena harus mengeluarkan uang untuk membeli kuota, bisa ramai-ramai mengaksesnya di sini," tuturnya.