Namun, sesal dia, usahanya tidak membuahkan hasil sampai DR melahirkan putri keduanya.
Sekitar pukul 05.00 WIB atau setengah jam setelah bayi lahir, petugas medis rumah sakit masuk ke ruangan tempat DR dirawat memakai APD lengkap.
Petugas kemudian melakukan penuntasan persalinan DR dan merawat bayi yang baru dilahirkan.
Namun, anak kedua dari pasangan BK dan DR dinyatakan meninggal.
“Kira-kira setengah jam kemudian baru datang petugas. Cucu saya sudah gak ada,” sesal AL.
Tunggu hasil audit
Kepala Bidang Pelayanan Medis RS Pelengkap Jombang, dr Bani Cahyono mengatakan, pasien atas nama DR masuk ke rumah sakitnya pada Selasa dini hari.
Pasien bersalin itu ditempatkan di ruang Darussalam di lantai tiga setelah mempertimbangkan hasil rapid test virus corona yang dijalani pasien itu di UGD.
“Pasien itu datang Jam 01.30 WIB, di UGD. Kita lakukan pemeriksaan, jam setengah dua itu masih pembukaan satu. sesuai hasil screening, pasien kita tempatkan di ruang Darussalam,” ungkap Bani.
Menurut dia, sekitar pukul 03.00 WIB, petugas masih melakukan pemeriksaan kepada pasien berdasarkan standar persalinan.
“Jam tiga kita lakukan observasi lagi, waktu itu pembukaan dua. Kemudian kita tunggu observasi lagi. Lalu jam lima bayi lahir,” jelas Bani.
Terkait keluhan pasien yang menjalani persalinan tanpa bantuan bidan maupun perawat, pihaknya masih menunggu hasil audit internal rumah sakit.
Bani menambahkan, proses audit atas peristiwa pasien bersalin di RS Pelengkap Jombang juga sedang dilakukan oleh Dinas Kesehatan.
“Kepastiannya seperti apa, kami masih menunggu hasil audit internal dan dari Dinas Kesehatan,” ujar dia.