Kalau dia masuk tidak pakai masker, pegang sana pegang sini kemungkinan dia terinfeksi bisa besar.
Bukan hanya RS Haji tapi semua RS lokasi yang menjadi resiko tinggi saat ini," kata Aris.
Dalam pencegahan pandemi ini, Aris menegaskan agar masyarakat yang tidak memiliki hal serius untuk menghindari berkunjung ke RS.
"Dari awal kami sudah sampaikan agar menghindari berkunjung ke rumah sakit kalau tidak perlu sekali. Makanya ada konsep yang namanya telemedicine.
Sekarang kan bisa melakukan pengobatan dengan daring, apalagi untuk pasien yang hanya kontrol.
Kecuali pasien emergency ya kita tidak bisa halangi untuk datang ke rumah sakit," ujar Aris. (cr13)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Jadi Klaster Penyebaran Covid-19 Terbesar, RS Haji Medan Tidak Lockdown