Wifi gratis tersebut difasilitasi oleh anak Alm H Basri Segeh yakni Rahmadeni Dewi Putri yang juga merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemko Padang.
"Jadi kebetulan ibu itu tinggal di Lubuk Buaya. Beliau bertanya bagaimana kondisi anak-anak dalam belajar daring. Terus saya ceritakan kondisinya sejumlah anak-anak kesulitan dalam membeli paket data internet," katanya.
Di samping itu, sebagian orangtua di Kampung Balaimansiang sering bertanya kepada dirinya kenapa tidak dipasang saja WiFi di rumah Alm H Basri Segeh.
Hal itu, dikarenakan di rumah itu juga dibuka bimbingan belajar (Bimbel) dan rumah Tahfiz.
"Kebetulan saya buka Bimbel dan rumah Tahfiz di rumah itu. Jadi setiap sore banyak ibu-ibu meminta agar dipasang WiFi, sehingga anak-anak mereka bisa belajar daring," tukasnya.
Dikatakannya, anak-anak yang belajar di rumah Alm H Basri Segeh sekitar 10 sampai 15 orang setiap harinya.
Namun, proses belajar di rumah tersebut dibagi dalam dua shift agar anak-anak tidak berkerumun saat belajar.
Vera mengatakan, untuk siswa SMA dan SMP, mereka mendapatkan jadwal pagi hari lantaran setiap pagi mereka harus mengisi kehadiran secara online.
Anak-anak itu bisa datang ke rumah dari pukul 07.30 WIB dan mengakses WiFi gratis.
Sementara untuk siswa SD, mereka mulai datang belajar di rumah sekitar pukul 10.00 WIB sampai siang hari.
Namun Vera menambahkan, sebenarnya anak-anak bisa datang kapanpun untuk belajar daring menggunakan WiFi gratis.
"Selanjutnya, pihak keluarga Alm HbBasri Segeh berencana menyediakan mesin print di rumah tersebut agar setiap tugas yang harus diprint atau dicetak bisa dilakukan," katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul "Sebuah Rumah di Padang Sediakan Wifi Gratis, Fasilitasi Siswa yang Belajar Daring"