Sebab, akibat salah tangkap itu MF babak belur dan dipaksa mengakui kesalahan yang tidak dibuatnya.
Padahal, saat kejadian pembubaran tawuran itu keponakannya tak sengaja hanya melintas di lokasi kejadian.
Namun naas, bocah itu justru ditangkap dan diperlakukan tidak manusiawi.
"Jadi pas itu malam dikejar sama polisi pas didapat dia dihantam mukanya pakai helm. Terus diinjak juga kakinya pakai motor. Baru dipukul juga belakangnya dia," kata Karim.
Tak hanya itu, saat diinterogasi di kantor polisi itu keponakannya juga mengaku kepadanya jika dipaksa untuk mengakui kesalahannya. Karena jika tidak mengakui diancam untuk tidak dilepaskan.
"Intinya seperti itu dilepas jika mengaku. Apa yang dibilang polisi, dia iyakan (saja). Di rumah baru cerita semua. (Dia) takut, karena kalau tidak mengaku (tidak) dilepaskan," ujar Karim.
Terkait dengan insiden itu, pihak keluarga berharap ada keadilan dan pelaku dapat diberi sanksi tegas. (Kompas.com/Himawan)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diduga Salah Tangkap, Bocah 13 Tahun Babak Belur Dianiaya Polisi, Polda: Tidak Sengaja"