TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Warga Cianjur heboh.
Sebagian dari warga ada yang menerima beras bantuan pangan non tunai (BNPT) yang tak layak dikonsumsi.
Beras bantuan dari pemerintah itu sudah tercampur dengan beras sintetis yang terbuat dari plastik.
Hal ini ditemukan di RT 02/07, Kampung Margaluyu, Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur.
"Kami menemukan butiran beras sintetis tersebut di tiga karung ukuran 15 kilogram itu, Sabtu 19 September lalu. Di RT 02 ada dua karung dan di RT 03 ada satu karung," ujar Ketua RT 02/07, Kampung Margaluyu, Ali Mudin, di Kampung Margaluyu, Minggu (20/9/2020).
Ali mengatakan, para penerima bantuan menemukannya saat membersihkan beras tersebut.
"Salah seorang warga bahkan mengaku telanjur mengonsumsinya," ujar Ali.
Baca: Heboh Beras Bansos Bercampur Biji Plastik, Begini Kata Bupati Cianjur
Ali mengaku khawatir beras yang telanjur sudah dikonsumsi itu berdampat buruk kesehatan warganya.
"Dari penuturan warga, beras tersebut terlihat berbeda saat dibersihkan, bentuknya bulat seperti biji," ujar Ali, seraya mengatakan, ini adalah kasus beras plastik pertama yang terjadi di wilayahnya.
"Butiran beras plastik itu tak cuma satu. Dalam satu karung, kami sempat menemukan sekitar 20 butir."
Titin Kartini (56), warga yang menerima beras yang tercampur dengan butiran plastik, mengatakan pertama kali mengetahui adanya butiran beras plastik itu dari cucunya yang sedang makan.
"Cucu saya bilang ada nasi yang bentuknya seperti butiran berlian. Pas dicek ternyata seperti plastik. Saya langsung bilang ke Pak RT," katanya.
Ia pun mengkhawatirkan kondisi kesehatan cucunya yang telanjur memakan nasi yang tercampur plastik itu.
"Sudah dibawa ke puskesmas,' ujarnya.