Ia mengatakan, sementara ada sekitar delapan keluarga penerima manfaat yang melapor menerima beras yang diduga tertercampur butiran beras sintetis.
"Saat ini kami akan melakukan investigasi dulu ya terkait laporan dari RT atau dari warga. Kami akan menindaklanjutinya langsung lapor ke Dinas Sosial," ujar Ejen.
Ia mengatakan, investigasi mereka lakukan bersama jajaran Polsek Bojongpicung dan Koramil Bojongpicung.
"Semoga ini juga menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan lebih lanjut," ujarnya
Ejen mengatakan, mereka juga akan menelusuri warga yang dikabarkan sudah telanjur menyantap nasi dari beras yang sudah tercampur butiran plastik tersebut.
"Kami akan memeriksakan kesehatan mereka," katanya.
Ia mengatakan, warga yang telah kebagian beras berisi butiran sintetis ini berada di dua kampung.
"Selain di Kampung Margaluyu, beras sintetis dilaporkan juga tersebar di Kampung Kebon Cengkeh, tapi kami tunggu dulu konfirmasinya lagi dengan melihat buktinya apakah itu betul atau tidak," katanya.
Camat mengatakan, saat memeriksa beras yang masih berada di e-warung, ia tak menemukan adanya butiran biji sintetis itu.
"Tapi kami nanti akan investigasi lebih lanjut," katanya.(ferri amiril mukminin)
Bagaimana kelanjutan investigasi pihak kecamatan dan kabupaten?
Artikel ini secara lengkap bisa Anda baca di Harian Umum Tribun Jabar, edisi Senin (21/9/2020).