TRIBUNNEWS.COM - Seorang petani bernama Engre (60) ditemukan tewas dalam posisi telungkup seperti sujud.
Sebelumnya, ia sempat pamit kepada pihak keluarga untuk memberi makan anjing dan kucing yang selama ini menemaninya di rumah yang terletak di tengah kebun.
Engre adalah warga Jalan Makmur RT 17, Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Menantu Engre, Muhammad Basri bin Beddu menuturkan, jenazah mertuanya ditemukan sekitar dua atau tiga hari setelah meninggal di dalam rumah kebun yang selama ini menjadi tempat tinggalnya.
Baca: Wajah Istri Berlumuran Darah dan Tewas Terlilit Tali Sapi, Suami Pingsan hingga Warga Ketakutan
"Memang rumahnya di tengah kebun, jauh dari tetangga, jadi mungkin sudah dua atau tiga hari meninggalnya baru diketahui oleh masyarakat situ,’’ujarnya, dihubungi, Rabu (1/10/2020).
Basri menuturkan, kondisi mertuanya memang sering sakit sakitan.
Beberapa waktu lalu, ia menjemput Engre dan merawatnya, namun Engre yang belum sembuh benar, selalu minta pulang dengan alasan kasihan terhadap hewan piaraannya karena lama dia tinggalkan.
Engre memiliki anjing dan kucing yang selama ini menjadi temannya di rumah kebun tersebut.
‘’Dia minta pulang waktu sudah agak sehat sehat sikit, bilangnya mau kasih makan anjing dan kucingnya, saya antarlah dia, nah dapat kabar lagi tadi malam, ternyata dia sudah tidak ada," katanya.
Baca: Kucing Nyemplung Sumur Gas Beracun di Cilandak, Begini Nasibnya setelah Petugas Damkar Datang
Jenazah pertama kali ditemukan tetangga
Kaur Sub Bagian humas Polres Nunukan Iptu Muhammad Karyadi mengatakan, jenazah Engre pertama kali ditemukan oleh tetangga sekitar rumah kebunnya.
Rumah merekalah yang selama ini menjadi tempat bagi Engre bertukar cerita, hampir setiap harinya Engre ada di rumah tersebut.
‘’Ada dia punya tetangga, suami istri tidak jauh dari rumahnya, tetangganya curiga karena sudah beberapa hari almarhum ini tidak kelihatan dan tidak pernah datang lagi, mereka berinisiatif melihat rumah almarhum di malam kemarin," jelas Karyadi.
Saat sampai di rumah kebun Engre, keduanya melihat pintu depan tertutup rapat dan di dalam rumah tanpa penerangan lampu, keduanya lalu mencoba melihat ke dalam dari beberapa bagian rumah, sampai di bagian belakang.