Ayahnya kemudian meminta mereka untuk sekalian membuang bangkai anjing yang telah mati.
Menurut sang ibu, Tasya dan kakaknya berangkat menggunakan sepeda motor Honda Beat sekira pukul 18.30.
Saat itu, mereka membawa serta bangkai anak anjing yang rencananya akan di buang di bak sampah di lokasi SMPN 4.
Namun apa dikata, sekira pukul 19.30 Wita, beberapa tetangga memastikan keberadaan kedua putri itu.
Orang tua Tasya mendapat kabar soal kecelakaan yang menimpa Tasya dan kakaknya.
Mereka pun terpukul, apalagi mendengar kondisi terakhir kedua anak perempuan mereka.
Berdasarkan keterangan warga, Tasya yang menjadi salah satu korban kecelakaan beruntun itu meninggal di lokasi kejadian.
Mathias (56), salah seorang warga, menuturkan kecelakaan maut terjadi sekira pukul 20.00 Wita itu melibatkan lima kendaraan.
Baca: Permintaan Terakhir Korban Tewas Kecelakaan Maut di Sleman, Ingin Kamar Tidurnya Direnovasi
Ia mengatakan, kecelakaan maut itu bermula saat mobil tangki air warna biru bergerak menurun dari arah Bakunase melalui jalan Jambu.
Ketika sampai di tikungan pertigaan Jalan Kancil dan akan berbelok ke arah Jalan Alfons Nisnoni.
Mobil tangki itu kemudian menabrak sepeda motor yang dikendarai Amelia Taek lalu menabrak pula mobil sedan Honda City warna silver yang keluar dari Jalan Kancil menuju Jalan Alfons Nisnoni.
Mobil tangki air tersebut menabrak bagian belakang Honda Jazz.
Tak hanya sampai di situ, mobil tangki air yang tidak bisa berbelok itu kemudian menabrak dua sepeda motor yang diparkir serta menabrak pembatas jalan.
Mobil tangki itu lalu menerobos bangunan pangkas rambut yang ada di sisi kiri jalan hingga masuk ke jurang yang dalamnya sekira 3 meter.
Baca: Permintaan Terakhir Korban Tewas Kecelakaan Maut di Sleman, Kakek: Pas Sudah Terwujud Malah Ga Ada