Anggota Polsek Wotu dan Koramil Wotu menuju lokasi tersebut. Personel Polsek Wotu dipimpin oleh Kanit Reskrim Ipda Ramadin.
Di pekuburan, pelaku menantang petugas kemudian memburu petugas lalu menyerang dengan parang yang mau menangkapnya.
Terjadi aksi saling buru antara petugas dan pelaku di lokasi pekuburan bak di dalam film.
Suara tembakan peringatan beberapa kali dilepaskan petugas. Namun pelaku menolak untuk menyerahkan diri secara baik-baik. Malah terus menantang petugas.
Baca: Kesal Kerap Ditantang, Pria di Muara Enim Bacok Tetangga Satu Desanya Hingga Tewas
Naas, Kanit Provost Polsek Wotu, Bripka Satriadi Laga Saputra (35) yang berusaha menangkap pelaku dibacok.
Korban mendapat luka terbuka pada pergelangan tangan sebelah kanan, dan luka terbuka patah kaki sebelah kanan akibat tebasan parang pelaku.
Usai menyerang Bripka Satriadi, pelaku semakin membabi buta dan menyerang semua orang yang terlihat di sekelilingnya. Petugas lalu menembak pelaku yang sedang mengamuk.
Pelaku pun terjatuh dan dapat dilumpuhkan setelah beberapa kali ditembak. Pada beberapa kali percobaan peluru tidak menembus badan pelaku.
Setelah betul dinyatakan tidak bisa melawan, pelaku lalu dibawa ke RSUD I La Galigo Wotu, namun setelah dilakukan perawatan sekitar pukul 12.30 Wita, pelaku meninggal.
Kedua korban Sertu Ismail Kareng dan Bripka sedang dilakukan perawatan intensif oleh pihak RSUD I La Galigo Wotu dan kedua korban dalam keadaan sadar.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Kronologis Pemarangan Anggota TNI dan Polisi di Lutim, Pelaku Meninggal di Rumah Sakit