"Dan itu tidak hanya dari Solo, karena penduduk Solo hanya sekitar 560 ribu jiwa," ungkapnya.
Setelah adanya Flyover Purwosari, perlintasan kendaraan di bawah Flyover yang melewati rel akan ditutup.
"Adapun untuk kendaraan tidak bermotor, telah disiapkan under pass transito sebagai solusinya," ungkap Ari.
Diketahui pembangunan Flyover Purwosari telah dimulai sejak 8 Januari 2020 lalu.
Kontrak pembangunan mencapai Rp 104 miliar.
Dikebut Siang Malam
Sementara itu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.6 Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah 1 Jateng, Alik Mustakim mengatakan, proyek tersebut terus dikebut.
"Kita ditarget tetap balance budget," kata Alik dilansir Tribun Solo, Jumat (2/10/2020).
Menurutnya, pengerjaan proyek di tengah pandemi Covid-19 ini ada refocusing anggaran yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat.
"Yang terkena malah pemotongan, bukan pembengkakan," jelas Alik.
"Jadi anggaran tahun ini belum terbayar full karena ada pemotongan anggaran dari pusat," katanya.
"Anggarannya dipotong dan dibayarkan tahun depan," tegasnya.
Baca: KPK Periksa 7 Saksi dan Sita Barang Bukti Terkait Kasus Korupsi Proyek PUPR Kota Banjar
Alik menambahkan, lantaran pandemi Covid-19 ia menerapkan sistem shift agar tenaga pegawai tak lekas terkuras.
Ia menyebut untuk pembangunan Flyover Purwosari dilakukan dengan sistem 2 shift.