TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria bernama Mario Mardi Natriti (23) dianiaya dengan cara digantung.
Penganiayaan itu terjadi lantaran hubungan cintanya dengan wanita yang disayanginya tak mendapat restu keluarga.
Korban dan kekasihnya sempat kabur, namun setelah tertangkap Mario kemudian dianiaya oleh kerabat wanita.
Korban merupakan warga di Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Bahkan, video penganiayaan tersebut viral di media sosial.
Ibu kandung korban yang saat ini bekerja sebagai buruh migran di Malaysia ikut memviralkan video tersebut.
Ia berharap anaknya mendapat keadilan atas kejadian itu.
Dalam video 1.11 menit yang beredar luas di grup facebook dan grup whatsapp, tampak seorang pria digantung dengan posisi terbalik. Kedua laki pria itu menggantung di bale bale sementara kepalanya menyentuh tanah.
Baca juga: Viral Video Wanita Tua Dianiaya Seorang Perempuan saat Berteduh, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku
Dalam video itu juga menampilkan sekelompok orang tampak duduk mengelilingi pria yang dianiaya itu.
Bahkan, terlihat pula dua anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) berseragam di lokasi itu.
Sebuah akun bernama Tujuh Juli Yuli yang mengaku sebagai ibu kandung korban memposting di grup Facebook Berita Sumba Barat Daya II.
Ia menegaskan anaknya bukan pelaku kriminal yang harus menerima perlakuan keji semacam itu.
"Terimakasih sudah menerima saya bergabung di grup ini. Saya pekerja sebagai ibu rumah tangga di negeri orang saya mohon kepada bapak penegak hukum dan terkhususnya bapak kepala Negara RI mengharapkan keadilan atas hak asasi anak saya yang diperlakukan seperti binatang."
"Anak saya bukan pelaku kriminal yang mesti digantung, dianiaya dan dijadikan tontonan umum dan sekali lagi saya mohon kepada semua pihak dan siapapun yang membantu saya dan anak saya yang masih terbaring dirumah sakit hingga saat ini,” tulis Tujuh Juli Yuli dalam postingan itu.