"Mengetahui hal tersebut korban langsung keluar dari perkebunan karet dan memberitahukan kejadian tersebut ke keluarga korban dan melaporkan kepada Pihak Kepolisian Polsek Tebing Tinggi Barat," ujar Eko.
Pihak kepolisian lalu melakukan olah TKP, mencatat saksi-saksi, lalu melakukan Visum Et Repertum (VER) jenazah di RSUD Kabupaten Kepulauan Meranti.
Baca juga: Pria di Ponorogo Tewas Tersengat Listrik saat Memasah Pintu Pakai Mesin, Bermula saat Meteran Mati
Berdasarkan keterangan hasil visum, Eko mengatakan, korban diduga kuat mengalami gangguan kejiwaan sejak ditinggal oleh istrinya sehingga yang bersangkutan hidup menyendiri di kebun karet yang jaraknya sekitar 500 meter dari rumah korban.
"Di mana setiap malam pukul 22.00 WIB korban keluar dari kebun kembali ke rumah untuk mengambil makanan, namun sudah 5 belakangan korban tidak keluar dari kebun untuk mengambil makanan," ujarnya.
Selain itu, berdasarkan keterangan tim dokter RSUD Kabupaten Kepulauan Meranti, dari hasil VER pada jenazah tidak ditemukan tanda kekerasan pada korban.
Baca juga: Mahasiswi Perantauan asal Karo Sumut Ditemukan Tewas dalam Kos di Yogyakarta, Kondisi Mengenaskan
Eko mengatakan keluarga telah membuat surat pernyataan tidak dilakukan autopsi terhadap jenazah.
"Saat ini jenazah sudah dikembalikan kepada pihak keluarga dan terhadap permasalahan tersebut di atas pihak keluarga menerima dengan ikhlas serta tidak akan menuntut dikemudian harinya dengan menandatangi surat pernyataan tidak dilakukan autopsi," pungkas Kapolres Eko. (*)
(Tribunpekanbaru.com/Teddy Tarigan)
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul 5 Hari Tak Pulang, Seorang Pria di Kepulauan Meranti Ditemukan Tak Bernyawa di Sebuah Gubuk